KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Seiring dengan kesadaran masyarakat dalam berinvestasi yang makin meningkat, hal ini berimbas pada peningkatan kelolaan dana dari produk wealth management di sejumlah bank tanah air. Direktur Wealth and Personal Banking HSBC Indonesia, Lanny Hendra, mengatakan, pihaknya memproyeksikan pertumbuhan segmen wealth di angka dua digit hingga akhir tahun 2024. "Kalau saya melihat animo untuk berinvestasi itu tetap ada. Karena kan semua orang mencoba memaksimalkan investasinya, dan mendiversifikasi. Mereka lebih ambil untuk jangka panjang," ungkap Lanny kepada Kontan.
Baca Juga: Dana Kelolaan Wealth Management di Sejumlah Bank Naik Pada Semester I-2024 Lebih lanjut, Lanny merinci, dengan bekerja sama dengan beberapa perusahaan, HSBC setidaknya memiliki sekitar 50 sampai 60 produk wealth. Para nasabah affluent biasanya cenderung menginginkan alokasi investasi yang seimbang, antara obligasi, saham, dan funds. Belum lama ini HSBC Baru saja meluncurkan produk wealth yakni Reksadana BNPP Global Tech Titans bekerjasama dengan PT BNP Paribas. Melalui produk ini, HSBC menargetkan sekitar 20%-30% berkontribusi terhadap pertumbuhan bisnis wealth management tahun ini. "Minat tetap ada untuk investasi. Kalau dilihat dari survei sekitar 57% orang bilang bahwa dia pengen tambah terus (dana investasinya)," ungkap Lanny. Baca Juga: Bank Danamon: Dana Simpanan Nasabah di Atas Rp 1 Miliar Meningkat 25% Sementara itu sejumlah bank lainnya juga mencatatkan pertumbuhan bisnis wealth management di semester I-2024, seperti PT Bank CIMB Niaga Tbk misalnya.