Bitcoin Berpotensi Menguat Pasca Kenaikan Suku Bunga The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin (BTC) berpotensi menguat pasca kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin (bps). Terlebih, krisis likuiditas perbankan masih hangat terjadi di Amerika Serikat (AS).

Melansir Coinmarketcap.com pada Senin (27/3) pukul 08.00 WIB, Bitcoin bergerak naik di kisaran level US$ 28.000 atau menguat 1,41% dalam 24 jam terakhir. Total kapitalisasi pasar aset kripto juga naik 1,42% menjadi US$ 1,17 triliun.

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mencermati bahwa investor global saat ini masih melihat Bitcoin sebagai salah satu aset yang dapat memberikan perlindungan terhadap inflasi, kenaikan suku bunga, dan krisis likuiditas perbankan yang sedang berlangsung.


Baca Juga: Bitcoin Mencuri Popularitas di Kala Bank Didera Krisis

Karena itu, Bitcoin berpotensi sideways di rentang level US$ 26.600 - US$ 28.850 dalam jangka pendek sebelum kembali menguji ke level US$ 29.000. 

Berdasarkan analisis teknikal, BTC harus mampu bertahan di atas dynamic support moving average 20 yang berada di kisaran US$ 25.225 untuk dapat mempertahankan momentum bullish.

Panji menyebutkan, Bitcoin telah mengalami peningkatan nilai sebesar 17% sepanjang Maret 2023. Sejak awal tahun ini, Bitcoin telah melesat lebih dari 65%. 

Sifat kelangkaan Bitcoin yang memiliki persediaan terbatas yaitu 21 juta Bitcoin menjadi salah satu keunggulan Bitcoin dibandingkan instrumen investasi lainnya.

Baca Juga: Industri Aset Kripto Terus Menggeliat, Investor Hampir Tembus 17 Juta di Februari

Selain itu, tahun ini menjadi kesempatan bagi para investor untuk melakukan akumulasi Bitcoin sebelum momentum Bitcoin halving yang diperkirakan akan terjadi pada 2024 mendatang. Bitcoin halving yang terjadi sekitar 4 tahun sekali bertujuan untuk membatasi produksi bitcoin yang baru dengan cara memotong hadiah kepada miners menjadi setengah dari nilai reward sebelumnya. 

Halving akan berhenti sendiri ketika 21 juta bitcoin telah habis diterbitkan.

“Dengan melakukan halving maka dapat mengurangi laju penambahan koin baru dan menurunkan pasokan BTC yang beredar demi menjaga tingkat inflasi BTC. Secara historis, harga Bitcoin menuju potensi reli ketika halving terjadi hingga satu tahun setelahnya,” kata Panji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi