KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) berupaya kembali menggapai level US$ 30.000 di pekan pertama Agustus 2023. Performa harga Bitcoin dalam sepekan terakhir masih berada di bawah US$ 30.000. Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengatakan, The Federal Reserve alias The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25%-5,5% sesuai dengan ekspektasi pasar di pekan lalu. Langkah itu membatasi penguatan Bitcoin untuk menembus area psikologis resisten di US$ 30.000. The Fed dikabarkan masih membuka kemungkinan kenaikan suku bunga ke depan tergantung pada perkembangan data ekonomi. Bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut baru akan menggelar pertemuan FOMC kembali pada pada 19-20 September 2023 mendatang.
Sebelum pertemuan tersebut, The Fed akan memiliki data pendukung yang akan menjadi pertimbangan, yaitu dua data inflasi dan data pengangguran di bulan Juli dan Agustus 2023. Pada Selasa (1/8) pagi pukul 09.00 WIB, BTC bergerak di harga US$29.231, melemah tipis 0,61% dalam 24 jam terakhir, namun menguat 0,49% dalam periode 7 hari terakhir. Kapitalisasi pasar BTC berada di atas US$568 miliar, tetapi dominasinya (Bitcoin Dominance/BTC.D) atas altcoin telah sedikit terpukul dan turun menjadi 49,89%, lebih rendah dibandingkan pada Senin pekan lalu (24/7) yang mencapai 50,17%.
Baca Juga: Bursa Kripto Resmi Terbentuk, Investor Berharap Bisa Lebih Terlindungi Panji mengatakan, meski Bitcoin masih berada di level US$30.000 dalam satu minggu terakhir, sebagian Altcoin pada Selasa pagi ini mengalami pergerakan positif. Altcoin seperti Maker (MKR) melesat 15,08% menjadi US$1.227, Dogecoin (DOGE) naik US2,76% menjadi US$0,07739, Uniswap (UNI) naik 12,81% berada di US$6,50 dan Optimism (OP) menguat 5,23% mencapai US$1,58. Selain itu, pekan lalu pasar kripto diramaikan oleh peluncuran Worldcoin (WLD) yang didirikan oleh CEO Open AI Sam Altman. WLD saat ini diperdagangkan seharga US$2,30, sekitar 30% turun dari harga tertingginya pada hari peluncuran US$3,30. Menurut Panji, penurunan WLD tersebut diakibatkan oleh kekhawatiran komunitas terhadap privasi dan keamanan pengguna terutama akibat perangkat pemindai iris mata mereka, yaitu Orb. Hal ini dikuatkan oleh pernyataan Co-Founder Etherum, Vitalik Buterin yang berpendapat sistem yang digunakan Worldcoin memiliki potensi masalah dengan privasi, aksesabilitas, sentralisasi, dan keamanan. Sementara, berita positif yang menjadi perhatian sepekan terakhir yaitu laporan BlackRock terkait portofolio atas risiko dan benefit. BlackRock sebagai manajer aset terbesar di dunia, menyarankan alokasi portofolio optimal sebesar 84,9% untuk Bitcoin. ”Hal ini akan meningkatkan nilai Bitcoin ke level tinggi baru di yang akan datang,” ungkap Panji dalam siaran pers, Selasa (1/8). Panji menyebutkan, data Non Farm Payroll (NFP) yang akan dirilis oleh Biro Tenaga Kerja AS pada Jumat pertama setiap bulan akan menjadi perhatian investor pada pekan ini. NFP diprediksi menunjukkan bahwa ekonomi menambahkan 184.000 pekerjaan pada bulan Juli, sementara tingkat pengangguran diprediksi tetap pada level terendah historis yaitu sebesar 3,6%. “Jika data NFP rilis lebih tinggi dari perkiraan maka dianggap sebagai positif dan berpotensi bullish untuk USD dan bearish untuk Bitcoin. Sebaliknya, jika hasilnya lebih rendah dari perkiraan berpotensi akan menjadi sentimen negatif untuk USD namun bullish untuk Bitcoin,” kata Panji. Panji bilang, sentimen yang bakal mewarnai pasar kripto terdekat datang dari halving Litecoin (LTC) yang dijadwalkan pada 2 - 3 Agustus 2023 mendatang. Halving biasanya terjadi sekitar empat tahun sekali dan mekanisme ini akan mengurangi distribusi suplai kripto ke pasar karena adanya pemotongan reward atau hadiah kepada penambang kripto. Pengaruh halving biasanya bersifat bullish untuk jangka panjang bagi sebuah aset kripto. Pengaruh Halving Litecoin akan terus berlanjut hingga tahun ke depan, sejalan dengan adanya Bitcoin Halving pada 2024 mendatang. “Berdasarkan historisnya halving berhasil mendongkrak mayoritas pasar kripto ke arah bullish,” tutup Panji. Berikut analisis teknikal Bitcoin dan Ethereum di pekan ini: BTC/USDT Support : US$ 28.400 Resistance : US$ 29.500 Pada Selasa (1/8) pukul 09:00 WIB harga bertengger di US$29.231. BTC saat ini tampak berupaya untuk menguji area resistance US$29.500 dan jika berhasil breakout maka akan menuju dinamis resistance MA-20 di kisaran US$29.825 sebelum menuju ke harga US$30.000. Sebaliknya, jika kembali breakdown dibawah US$29.500 maka BTC berpotensi melemah menuju US$28.400. Indikator Stochastic bergerak naik di area centreline dan MACD histogram bar dalam momentum bearish terbatas. ETH/USDT Support : US$1.765
Resistance : US$1.925 Sepanjang seminggu terakhir ETH cenderung bergerak sideways atau mendatar. Pada Selasa (1/8) pagi 09.00 WIB, ETH bergerak di kisaran US$1.825. ETH saat ini berupaya untuk kembali menguji area resistance US$1.925 sebelum menuju ke harga US$2.000, jika mampu bertahan diatas area support terdekat berada di US$1.765 yang juga berdekatan dengan area support dinamis MA-200. Indikator stochastic menunjukan indikasi pelemahan di area netral dan MACD histogram dalam momentum bearish terbatas.
Baca Juga: Harga Bitcoin Turun ke Level Terendah dalam Sebulan Terakhir, Ini Pemicunya Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat