Bitcoin Cetak Rekor Tertinggi, Mendekati Ambang US$100.000



KONTAN.CO.ID - Bitcoin mencapai rekor tertinggi baru pada Jumat (22/11), mendekati level psikologis US$100.000.

Reli ini didorong oleh ekspektasi lingkungan regulasi yang lebih ramah di bawah pemerintahan Donald Trump, serta optimisme pelaku pasar terhadap masa depan aset kripto. 

Sejak awal tahun, nilai bitcoin telah lebih dari dua kali lipat, dengan kenaikan sekitar 45% sejak kemenangan Trump pada pemilu 5 November lalu, yang juga membawa sejumlah legislator pro-kripto ke Kongres. 


Pada perdagangan terakhir, bitcoin naik lebih dari 1% ke US$99.380 dan sedang menuju kinerja bulanan terbaik sejak Februari. 

Baca Juga: Sebelum Tukar Valas, Cermati Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri pada Jumat (22/11)

Efek Trump dan Momentum Bitcoin 

Kenaikan ini menjadikan bitcoin salah satu "Trump trades" unggulan—aset yang diperkirakan mendapat manfaat dari kebijakan Trump.

Janji kampanye Trump untuk menjadikan Amerika Serikat (AS) sebagai "ibu kota kripto dunia" serta rencana membangun cadangan bitcoin nasional memberikan dorongan besar pada pasar kripto. 

Bitcoin kini semakin mendekati penerimaan arus utama sejak diciptakan 16 tahun lalu, terutama setelah persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) bitcoin di AS pada Januari tahun ini. 

“Semakin lama bitcoin bertahan, semakin serius orang-orang memandangnya, itulah kenyataannya,” kata Shane Oliver, kepala ekonom dan strategi investasi di AMP Sydney. 

“Sebagai ekonom dan investor, saya sulit menilai nilainya... itu hanya tebakan. Tapi ada aspek momentum, dan saat ini momentum sedang naik,” tambahnya. 

Dengan kenaikan sekitar 130% sepanjang tahun ini, bitcoin telah menjadi aset investasi yang menonjol. 

Baca Juga: Harga Bitcoin Dekati Rekor US$ 100.000, Disokong Optimisme Rencana Kripto Trump

Perubahan Regulasi dan Optimisme Pasar

Trump menyatakan dukungan terhadap aset digital selama kampanye, yang diharapkan mengakhiri pengawasan ketat di bawah Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Gary Gensler.

Gensler, yang akan mundur pada Januari mendatang, sebelumnya menggugat sejumlah bursa kripto besar seperti Coinbase, Kraken, dan Binance atas dugaan pelanggaran aturan pendaftaran. 

Dengan mundurnya Gensler dan masuknya pemerintahan baru, pelaku pasar kripto berharap pada regulasi yang lebih bersahabat, membuka peluang bagi pertumbuhan bitcoin dan aset digital lainnya.   

Selanjutnya: Harga Cabai dan Gula Konsumsi Naik di Jawa Tengah Hari Ini (22/11)

Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Hanya 3 Hari Periode 22-24 November 2024

Editor: Yudho Winarto