Bitcoin diprediksi bakal bullish di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan bitcoin belakangan menunjukkan performa yang ciamik. Anak unggulan dari cryptocurrency ini sepertinya tengah berada dalam tren positif

Mengutip Bloomberg, Rabu (12/6) harga bitcoin naik 0,89% di level US$ 7.997 per btc dari harga kemarin di level US$ 7.926. Bahkan sudah naik hampir dua kali lipat dari harga akhir tahun lalu di level US$ 3.674 per btc. Bahkan akhir bulan lalu sempat seharga US$ 9.000 per btc.

Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Bitocto Indonesia, Milken Jonathan menilai pergerakan harga bitcoin saat ini merupakan siklus pasar yang normal. Menurutnya ini menunjukkan transisi dari tren bearish ke bullish. Apalagi pasar cryptocurrency berlangsung satu kali 24 jam dan tentunya semua fase berjalan lebih cepat.


Di sisi lain market cap bitcoin saat ini terus gelimang. Berdasarkan data coinmarketcap.com, Rabu (12/6) pukul 14.55 WIB total market cap bitcoin mencapai US$ 141,621 miliar. Milken mengira market cap bitcoin yang cenderung mengalami kenaikan akan mendorong market cap keseluruhan cryptocurrency naik, sehingga semakin ramai pula pasar mata uang maya ini.

Lebih lanjut, dia memaparkan jelang siklus halving day juga membawa harga bitcoin melambung dan mempertahankan tren bullish. Halving Day adalah momen bagi para penambang bitcoin untuk mendulang cuan di mana reward per blok akan berkurang menjadi separuhnya. Pengurangan ini terjadi setiap empat tahun sekali atau setiap 210.000 blok dan akan berlangsung di tahun depan. 

Milken optimistis harga bitcoin setidaknya sentuh US$ 10.000 per btc di tahun ini. Tapi, untuk tahun depan dengan faktor halving day dan efek setelah itu tentunya bisa mengalami kenaikan lagi sampai di atas US$15.000 per btc.

Namun, tantangan datang seiring banyak instansi mulai membangun cryptocurrency mereka sendiri atau membuat blockchain. Kata Milken, bitcoin tentunya bisa naik meskipun banyak instansi mengeluarkan aset crypto karena memang karakteristik yang beda. “Bitcoin sangat desentralisasi, di mana instansi yg mengeluarkan asset lainnya tetap sentralisasi,” kata Milken kepada Kontan, Rabu (12/6).

Ia juga menegaskan bahwa bitcoin adalah cryptocurrency pertama dan dilihat sebagai contoh dan acuan dan demand akan naik terus dari tahun ke tahun. Bahkan, meski sentimen global beterbangan misalnya proyeksi pelemahan ekonomi global harga bitcoin masih bisa cenderung naik seperti emas.

Milken menyarankan kepada investor bitcoin agar beli bitcoin dengan cicilan, sehingga risiko manajemen yang tepat untuk investasi jangka panjang. “Tapi harus mengetahui terlebih dahulu fundamental bitcoin dan juga melakukan riset dan edukasi terhadap cryptocurrency,” kata Milken kepada Kontan, rabu (12/6).

Adapun untuk perdagangan sepekan ke depan, Milken mengira harga bitcoin tetap akan bergerak dalam rentang US$ 7.100- US$ 8.300 per btc. Selanjutnya sampai dengan akhir semester I juga kurang lebih sama dengan range demikian., tapi tidak menutupi kemungkinan juga untuk menyentuh US$ 8.600-US$ 9.000 per btc.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi