KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebuah analisis terbaru membandingkan pergerakan harga historis antara Bitcoin (BTC) dan emas, yang mengarah pada proyeksi optimistis bahwa harga Bitcoin berpotensi melonjak hingga 35% di kuartal keempat tahun ini. Analis pasar kripto Ted Pillows menyampaikan dalam unggahan di platform X pada 26 Juli bahwa Bitcoin saat ini berada dalam fase akhir re-akumulasi, mirip dengan struktur pasar yang dialami emas sebelum mengalami reli besar. Menurut Pillows, pergerakan harga emas — dari di bawah US$2.000 menuju lebih dari US$3.300 — dimulai setelah fase re-akumulasi yang panjang. Bila Bitcoin mengikuti pola serupa, maka harga BTC diperkirakan bisa melampaui US$160.000 pada akhir 2025.
Fase Akumulasi hingga Reli: Siklus yang Berulang?
Dalam analisisnya, Pillows mengidentifikasi adanya tiga fase utama dalam siklus pasar, baik pada emas maupun Bitcoin:- Akumulasi: fase konsolidasi awal setelah koreksi besar,
- Distribusi: ketika investor awal mulai ambil untung,
- Re-akumulasi: konsolidasi lanjutan sebelum reli berikutnya.
Performa Bitcoin Saat Ini
Per 16 Juli 2025, harga Bitcoin berada di US$118.216, naik tipis kurang dari 0,1% dalam 24 jam terakhir, namun turun 0,45% dalam sepekan terakhir. Meskipun begitu, struktur teknikal Bitcoin tetap dalam tren bullish:- SMA 50-hari: US$110.580
- SMA 200-hari: US$90.392
- Harga saat ini berada di atas kedua rata-rata tersebut, menandakan kekuatan tren naik.