KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan bitcoin diperkirakan masih akan terus berlangsung hingga akhir tahun. Asal tahu saja, saat ini harga bitcoin terus naik. Mengawali tahun 2020, bitcoin berada di level US$ 7.179,96. Kini harga bitcoin sudah menyentuh level US$ 10.221,47 atau naik 42,36%. Konflik geopolitik, perlambatan ekonomi global, hingga virus corona menjadi berbagai sentimen penggerak bitcoin. Selain itu, meningkatnya kesadaran pasar akan bitcoin turut menjadikan bitcoin sebagai instrumen investasi pilihan bagi investor besar. Hal ini diungkapkan oleh Co-founder Crypto Watch Christoper Tobing. "Prospek masih cukup cerah, kini investor besar mulai memandang bitcoin sebagai aset safe haven karena portabilitas dan anonimitasnya. Sehingga memudahkan pelaku pasar untuk memindahkan alokasi dana mereka dari satu ke negara lain agar dapat return terbaik," jelas Christopher.
Baca Juga: Bitcoin catatkan harga tertinggi dalam lima bulan terakhir imbas virus corona Senada, CEO Indonesia Digital Asset Exchange (Indodax) Oscar Darmawan bahkan menyebut tak hanya investor yang melirik asset kripto. Beberapa negara Eropa juga tengah meliriknya, misalnya Inggris dan Swedia. Bahkan dengan Brexit, Inggris diprediksi akan membuat kebijakan yang berbeda dengan Uni Eropa. Yakni Inggris akan membuat kebijakan yang lebih ramah terhadap mata uang kripto dibandingkan Uni Eropa. Oscar juga optimistis terhadap prospek bitcoin pada 2020 ini. Terlebih penilaian masyarakat terhadap bitcoin semakin membaik dari hari ke hari. "Kini mulai banyak instansi yang mulai membangun teknologi blockchain hingga dukungan multipihak seperti pemerintah terhadap bitcoin. Ini menunjukkan keasadaran dan rasa percaya masyarakat terhadap aset kripto, maka harga bitcoin diperkirakan akan naik," tambah Oscar.