KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin, salah satu aset kripto terkemuka, semakin menjadi fokus perhatian sebagai alternatif investasi menarik di tengah ketidakstabilan ekonomi. Chief Technology Officer (CTO) Indodax, William Sutanto, mengatakan bahwa Bitcoin mampu menjadi pilihan menarik bagi investor yang menginginkan diversifikasi portofolio dan perlindungan terhadap nilai aset mereka. Menurut Sutanto dalam sejarah, ketika terjadi resesi, tidak terdapat alternatif investasi yang memadai. Namun, dengan hadirnya Bitcoin sebagai opsi alternatif dan
safe haven asset, situasinya berubah.
Baca Juga: Usai Tembus Rekor, Harga Bitcoin (BTC) Jatuh Terimbas Aksi Profit Taking "Bitcoin sering dianggap sebagai "emas digital" karena memiliki karakteristik unik, terutama dalam hal keterbatasan pasokan yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini membuatnya terhindar dari pengaruh kebijakan moneter pemerintah yang dapat menyebabkan inflasi," ujar William dalam siaran pers, Rabu (20/3). Sutanto, yang juga Co-Founder Indodax, menyoroti sifat terdesentralisasi Bitcoin yang memberikan kebebasan dan kontrol penuh kepada pengguna atas kekayaan mereka. Keunggulan lainnya adalah kemampuan Bitcoin sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dan devaluasi mata uang fiat. Sutanto melanjutkan bahwa Bitcoin menawarkan keunggulan menarik bagi investor kripto di masa ketidakstabilan ekonomi. Dia menyoroti bahwa Bitcoin telah terbukti sebagai aset yang tahan terhadap tekanan ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir, bahkan di tengah kondisi pasar yang sulit sekalipun.
Baca Juga: Bitcoin Koreksi Usai Cetak ATH, Simak Prospek Selanjutnya Sutanto juga merujuk pada kenaikan harga Bitcoin selama pandemi Covid-19 sebagai bukti ketahanannya terhadap krisis global. Dia menambahkan bahwa Bitcoin, sebagai aset digital yang diperdagangkan secara global selama 24 jam, memberikan fleksibilitas dan aksesibilitas yang tinggi bagi investor di seluruh dunia. Salah satu penyebab kenaikan harga Bitcoin adalah adanya Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin Spot yang mempermudah transaksi Bitcoin secara global. Dengan harga Bitcoin yang kini melebihi Rp 1,1 miliar, didukung oleh momentum halving Bitcoin yang akan datang, Sutanto optimis akan potensi keuntungan besar dalam investasi kripto. Dalam mengakhiri pernyataannya, Sutanto menekankan pentingnya untuk tidak terjebak dalam Fear of Missing Out (FOMO) dan menganjurkan investor untuk melakukan riset sendiri (DYOR) sebelum berinvestasi.
Baca Juga: Bitcoin Berpotensi ke Level US$ 80.000, Meski Pasar Kripto Terkoreksi Dia juga mengajak para investor untuk mengakses Indodax Academy guna mendapatkan informasi terkini mengenai tren industri kripto. Dengan semua potensi dan keunggulannya, Bitcoin menjadi salah satu opsi terbaik bagi investor Indodax yang ingin mengamankan nilai aset dan meraih keuntungan jangka panjang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli