KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) kini berada di kisaran US$ 67.000, usai mendekati level US$ 70.000 di awal pekan. Bitcoin diproyeksi mengalami kenaikan seiring potensi regulasi kripto yang lebih bersahabat di bawah Donald Trump. Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan, momentum positif Bitcoin terjadi seiring dengan perdagangan ETF Bitcoin spot yang juga mengalami lonjakan arus masuk hingga US$2,13 miliar dalam periode perdagangan 14-18 Oktober 2024 menurut data SoSo Value. Arus masuk ini didorong oleh optimisme regulasi kripto AS yang lebih bersahabat setelah pemilu AS pada 5 November mendatang.
Baca Juga: Harga Bitcoin Dekati US$70.000 Jelang Pemilu Presiden AS 2024 Harga bitcoin merespons positif langkah Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS memberikan persetujuan cepat kepada 11 ETF Bitcoin untuk memperdagangkan options yang terkait dengan harga spot Bitcoin di New York Stock Exchange. ETF seperti Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund dan ARK21Shares Bitcoin ETF adalah beberapa yang disetujui. Options Trading ini memberi investor institusional cara yang cepat dan terjangkau untuk mendapatkan eksposur terhadap Bitcoin. Panji menyebutkan, persetujuan Bitcoin ETF dianggap sebagai langkah besar yang memperluas partisipasi institusional di pasar kripto. Di samping itu, pemilu AS yang semakin dekat juga memberikan pengaruh signifikan terhadap sentimen pasar. Kandidat pro-kripto seperti Donald Trump dianggap akan mendorong regulasi yang lebih ramah terhadap industri mata uang digital. Polymarket menunjukkan bahwa Trump unggul 22,9 poin atas Kamala Harris dalam polling terkait pemilu, yang semakin menguatkan sentimen positif. "Kebijakan Trump, yang dinilai menguntungkan bagi penguatan dolar dan regulasi kripto, berpotensi menarik lebih banyak investasi ke sektor ini," ujar Panji dalam siaran pers, Selasa (22/10). Selain faktor politik, Panji melanjutkan, data ekonomi AS pekan ini juga menjadi sorotan bagi para trader kripto. Dimana, klaim pengangguran AS yang akan dirilis pada 24 Oktober diprediksi menjadi 243.000, lebih tinggi dari pekan lalu di angka 241.000.
Baca Juga: Bitcoin Mendapat Sinyal Bullish saat Harga Mendekati US$ 70.000 Klaim pengangguran yang lebih tinggi bisa memperbarui harapan untuk pemotongan suku bunga yang lebih besar, yang mungkin mendukung Bitcoin. Adapun Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 0,25% pada pertemuan mendatang pada 7 November, hanya dua hari setelah pemilu di AS.
"Dengan memperhatikan hubungan yang semakin erat antara kripto dan tren makroekonomi, investor akan mengamati indikator ekonomi ini secara teliti untuk mendapatkan petunjuk mengenai pergerakan harga di masa depan," tambah Panji. Secara teknikal, Panji menganalisis, Bitcoin dapat kembali naik ke level US$ 69.000 - US$ 70.000 jika mampu bertahan di atas US$ 66.500, dengan potensi kenaikan lebih lanjut hingga US$ 72.500 jika berhasil breakout level US$ 70.000. Sementara jika turun dari US$66.500, maka penurunan lebih lanjut ke support US$ 64.000. Mengutip Coinmarketcap, Rabu (23/10), pukul 12.25 WIB, pergerakan Bitcoin datar alias sideways di posisi US$67.099. Dalam periode 24 jam terakhir bitcoin terpantau turun 0,66% dan turun 0,01% dalam periode 7 hari terakhir. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi