Bitcoin merosot 6%, menuju pekan terburuk sejak Maret 2020



KONTAN.CO.ID - LONDON. Bitcoin turun lebih dari 6% ke level terendah dalam dua pekan pada hari Jumat (26/2). Dipicu kekalahan di pasar obligasi global dan memicu aksi jual aset berisiko.

Cryptocurrency terbesar di dunia merosot serendah US$ 44.451 sebelum pulih sebagian besar dari kerugiannya.

Terakhir diperdagangkan turun 1,2% pada US$ 46.525, di jalur penurunan hampir 20% minggu ini, yang akan menjadi kerugian mingguan terberat sejak Maret tahun lalu.


Aksi jual menggemakan pasar saham, di mana saham Eropa jatuh sebanyak 1,5%, dengan kekhawatiran atas valuasi yang tinggi. Saham Asia turun paling tajam dalam sembilan bulan.

Baca Juga: Meraup untung dari kenaikan bitcoin, Coinbase selangkah lagi menuju IPO

"Ketika penerbangan ke mode keamanan aktif, itu adalah investasi berisiko yang ditarik lebih dulu," tulis Denis Vinokourov dari bursa cryptocurrency BeQuant yang berbasis di London dalam sebuah catatan.

Bitcoin telah meningkat sekitar 60% dari awal tahun, mencapai level tertinggi sepanjang masa US$ 58.354 bulan ini. Akibat langkah Tesla Inc dan Mastercard Inc yang merangkul cryptocurrency.

Kenaikan yang menakjubkan dalam beberapa bulan terakhir telah menimbulkan kekhawatiran atas penilaian setinggi langit. Muncul seruan dari pemerintah dan regulator keuangan untuk memperketat regulasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto