KONTAN.CO.ID - Bitcoin mencatatkan rekor baru di atas US$106,000 pada Senin (16/12), setelah Presiden terpilih Donald Trump mengindikasikan rencana pembentukan cadangan strategis bitcoin serupa dengan cadangan minyak strategis Amerika Serikat (AS).

Pernyataan ini memicu optimisme di kalangan pendukung mata uang kripto, sehingga mendorong lonjakan harga. 

Melansir Reuters, Cryptocurrency terbesar di dunia tersebut mencapai level tertinggi US$106,533 dan terakhir diperdagangkan naik 3,1% pada US$104,493 pada pukul 08:57 GMT. Sementara itu, cryptocurrency yang lebih kecil seperti ether juga naik 1,2% ke US$3,952. 

"Kita berada di wilayah baru," ujar Tony Sycamore, analis di IG.

Baca Juga: Survei Consensys : Kesadaran Aset Kripto Tumbuh 4%, Tertinggi Kedua di Asia

"Angka berikutnya yang akan menjadi perhatian pasar adalah US$110,000. Koreksi yang dinanti banyak orang tidak terjadi karena berita ini." 

Sentimen pasar semakin membaik setelah pengumuman bahwa MicroStrategy, perusahaan yang telah mengubah fokusnya menjadi pembeli bitcoin, akan dimasukkan ke dalam indeks Nasdaq 100.

Langkah ini diperkirakan akan membawa lebih banyak investasi ke perusahaan tersebut. 

Kenaikan harga bitcoin juga didorong oleh ekspektasi bahwa pemerintahan Trump akan lebih ramah terhadap regulasi kripto, yang meningkatkan sentimen terhadap mata uang alternatif ini.

Sejauh tahun ini, bitcoin telah melonjak 192%. 

Baca Juga: Konsumsi Lemah Menekan Ekonomi China di Tengah Ancaman Tarif Trump

"Kami akan melakukan sesuatu yang luar biasa dengan kripto karena kami tidak ingin China atau negara lain mendominasi. Kami ingin menjadi pemimpin," ujar Trump dalam wawancara dengan CNBC pekan lalu.

Ketika ditanya tentang rencana untuk membangun cadangan kripto, Trump menjawab, "Ya, saya pikir begitu." 

Potensi Cadangan Strategis Bitcoin 

Saat ini, pemerintah di seluruh dunia memegang sekitar 2,2% dari total pasokan bitcoin, berdasarkan data dari CoinGecko.

AS memiliki hampir 200,000 bitcoin dengan nilai lebih dari US$20 miliar pada harga saat ini.

Negara-negara lain seperti China, Inggris, Bhutan, dan El Salvador juga memiliki jumlah bitcoin yang signifikan, menurut BitcoinTreasuries. 

Editor: Yudho Winarto