KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bitcoin (BTC) telah menembus level harga US$40.000 untuk pertama kalinya di tahun ini. BTC kembali bergerak bullish yang sempat menuju level tertinggi sejak Mei 2022 di harga US$42.418 pada Senin malam (4/12). Pagi ini, Selasa (5/11) pukul 08.00 WIB, Bitcoin mencapai US$41,920 dengan kenaikan 4,22% dalam 24 jam terakhir dan lonjakan 12,75% dalam seminggu. Kenaikan signifikan dalam setahun ini menghilangkan kekhawatiran yang melanda pasar kripto setelah runtuhnya FTX dan kegagalan bisnis kripto lainnya pada tahun 2022 lalu. Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha melihat, lonjakan harga BTC terpicu oleh momentum antusiasme terhadap penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) dan antisipasi persetujuan ETF Bitcoin di pasar saham AS. Selain itu, pekan lalu Michael Saylor dari MicroStrategy, telah meningkatkan akumulasi Bitcoin hingga total kepemilikan 174,530 BTC, sehingga memperkuat optimisme di pasar.
Baca Juga: Harga Bitcoin Cetak Rekor Tertinggi, Begini Prospeknya ke Depan Para komunitas kripto bersemangat menyambut lonjakan ini, yang juga membawa reli bagi keseluruhan Aset Kripto dalam beberapa minggu terakhir. Pasar optimis bahwa Federal Reserve AS telah selesai menaikkan suku bunga dan akan memulai pemangkasan suku bunga pada awal tahun 2023. Panji menjelaskan, analisis teknikal menunjukkan bahwa BTC saat ini berada di area jenuh beli (overbought) dalam indikator Stochastic pada time frame harian, yang mungkin membatasi potensi penguatan jangka pendek dengan target terdekat di US$43.000, jika BTC mampu melampaui US$42.000. Sebaliknya, apabila BTC gagal melampaui US$42.000 berpotensi turun ke support terdekat di US$40.000. Sementara itu, Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar kedua juga mengalami pertumbuhan signifikan yang mencapai US$2,247 dengan kenaikan 1,60% dalam 24 jam dan 10,55% dalam seminggu. Kapitalisasi pasar kripto global juga menguat 2,85% menjadi US$1,515 triliun. Tak hanya Bitcoin dan Ethereum, beberapa altcoin juga mengalami kenaikan menarik pada Selasa (5/12) pagi. Celestia, proyek modular blockchain ini, naik 50% menjadi US$8,55. Selanjutnya, Conflux (CFX) naik 35,11%, dan token meme Pepe (PEPE) token yang muncul dan viral tahun ini meningkat 27,70%. Panji menilai, sepertinya altcoin season mungkin akan terjadi antara tahun 2024-2025 karena berbagai peristiwa penting yang diantisipasi pada tahun depan. Pasar merasakan antisipasi terhadap peristiwa halving Bitcoin, yang secara historis telah menjadi pemicu kenaikan harga yang signifikan karena mengurangi laju penciptaan Bitcoin baru. Harga Bitcoin telah naik lebih dari 140% sepanjang tahun 2023. Penguatan BTC merupakan sentimen positif di pasar kripto untuk lanjutkan tren bullish hingga tahun 2024-2025, mengingat siklus pasar Bitcoin berdasarkan peristiwa Bitcoin halving yang akan terjadi sekitar bulan April 2024. Meskipun SEC belum memberikan persetujuan langsung terhadap ETF Aset Kripto, situasi terkini yang ditambah dengan antusiasme pasar dan antisipasi halving Bitcoin telah memberikan gambaran positif bagi pasar kripto di tengah era transformasi.
Baca Juga: Bitcoin Menembus US$ 40,000 Seiring Meningkatnya Momentum “Semua ini menandakan potensi momentum bullish yang berkelanjutan, di mana peristiwa halving Bitcoin menjadi titik fokus bagi pasar kripto ke depan,” imbuh Panji dalam siaran pers, Selasa (5/12). Panji memaparkan bahwa terdapat beberapa agenda rilis data ekonomi Amerika Serikat di pekan ini. Data PMI non-manufaktur ISM akan dirilis untuk memberikan indikasi kondisi sektor di non-manufaktur ekonomi pada Selasa (5/12).
Data klaim pengangguran awal yang diprediksi sedikit naik dari bulan sebelumnya bakal diumumkan hari Kamis (7/12). Sementara, rilis data sentimen konsumen dan laporan pekerjaan untuk November akan dirilis Jumat (8/12). Sentimen konsumen AS diperkirakan sedikit meningkat yang menunjukkan optimisme terhadap kondisi ekonomi. Sedangkan, tingkat pengangguran AS diperkirakan tetap stagnan di 3,9%. Meskipun demikian, Panji memandang pasar kripto tampaknya tidak terlalu dipengaruhi oleh agenda ekonomi minggu ini. Pergerakan pasar kripto sepertinya lebih bergantung pada momentum internal, terutama didorong oleh harapan persetujuan ETF Bitcoin pada bulan Januari. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .