KONTAN.CO.ID - SINGAPURA/LONDON. Bitcoin mendekati angka US$90.000 pada Selasa (12/11), terangkat euforia sejak terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS) yang diharapkan membawa kebijakan ramah terhadap mata uang kripto. Mata uang kripto terbesar di dunia ini menjadi sorotan dalam sepekan terakhir, menyentuh harga tertinggi di US$89.982, naik sekitar 30% sejak 5 November. Terakhir, bitcoin turun sedikit 1,4% di level US$86.730.
Baca Juga: Elon Musk Hampir Memecahkan Rekor Kekayaannya Berkat Kenaikan Saham Tesla Bitcoin bergerak naik bersama saham perusahaan otomotif Tesla yang juga melonjak hampir 40% sejak hasil pemilu diumumkan. Dengan asumsi bahwa Trump dan koneksinya di dunia bisnis akan membawa keuntungan bagi industri terkait selama masa jabatannya. “Para penggemar kripto merasa mendapat presiden yang berpikiran serupa,” ujar Alvin Tan, head of Asia FX strategy di RBC Capital Markets. “Sifat bitcoin yang tanpa acuan valuasi jelas membuatnya sulit untuk dinilai secara wajar. Ketika sentimen sangat positif, nilainya bisa naik jauh lebih cepat dibandingkan kelas aset lain.” Trump mendukung aset digital dalam kampanyenya dan berjanji menjadikan AS sebagai "ibu kota kripto dunia" dengan menyimpan cadangan bitcoin nasional.
Baca Juga: Ketidakpastian Global Tinggi, Simak Instrumen Investasi Berpotensi Menguntungkan Meski belum jelas kapan atau bagaimana hal ini bisa terjadi, spekulasi tersebut mendorong lonjakan besar dalam saham penambangan dan perdagangan kripto. “Saya pikir ini meningkatkan peluang negara lain untuk membeli bitcoin demi mengantisipasi langkah AS,” kata Matthew Dibb, Chief Investment Officer di pengelola aset kripto Astronaut Capital. “Ini juga bisa menjadi katalis luar biasa bagi para penambang bitcoin yang terdaftar di AS, terutama jika ada kemungkinan perusahaan-perusahaan tersebut dinasionalisasi.” Saham perusahaan tambang kripto, Riot Platforms, melonjak hampir 17% di Wall Street pada Senin (11/11). Sementara itu, saham MARA Holdings dan CleanSpark melesat hampir 30%. Perusahaan perangkat lunak MicroStrategy mengumumkan pembelian bitcoin senilai sekitar US$2 miliar antara 31 Oktober dan 10 November, dengan sahamnya naik 26% pada Senin.
Baca Juga: Terus Pecah Rekor, Reli Harga Bitcoin Masih Berlanjut? “Jelas ini merupakan ‘perdagangan Trump’, mengingat dukungannya yang besar terhadap industri ini, yang tentunya akan meningkatkan permintaan baik untuk saham kripto maupun mata uang kripto itu sendiri,” ujar Nick Twidale, Chief Market Analyst di ATFX Global di Sydney. Euforia ini meluas di seluruh pasar kripto, dengan token seperti ether dan dogecoin juga mengalami lonjakan, meskipun mengalami sedikit penurunan pada Selasa pagi di Eropa. Para investor kripto berharap pada berakhirnya pengawasan ketat di bawah Ketua SEC Gary Gensler, yang dikabarkan akan diganti oleh Trump. Trump juga meluncurkan bisnis kripto baru, World Liberty Financial, pada bulan September lalu.
Baca Juga: Aset Kripto Ini Cuan Besar dalam Sepekan Terakhir, Harga Melejit 100% Lebih “Apa yang kita lihat bukan hanya pencapaian harga, tetapi juga sinyal bahwa pasar mulai menerima bitcoin sebagai aset yang lebih stabil, bahkan didukung secara politis,” ujar Justin D'Anethan, Head of Asia-Pacific Business Development di pembuat pasar aset digital Keyrock.
Editor: Yudho Winarto