KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin (BTC) menjadi buruan para investor di tahun 2024. Harganya juga telah naik lebih dari 70% sejak awal tahun ini. Analisis Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan Bitcoin juga telah mencetak harga tertinggi baru di atas US$ 70.000 didukung oleh permintaan yang meningkat terhadap ETF Bitcoin spot Amerika Serikat (AS) baru dan ekspektasi penurunan suku bunga global. "Kenaikan harga Bitcoin juga dipicu oleh mendekatnya peristiwa Bitcoin
halving pada April 2024," kata Panji kepada Kontan.co.id, Rabu (13/3).
Selain itu, menurut dia, banyaknya institusi keuangan dan perusahaan besar yang mulai mengadopsi Bitcoin sebagai aset cadangan atau sebagai metode pembayaran juga telah meningkatkan kepercayaan dan minat investor terhadap Bitcoin. “Hal ini tentunya juga memberikan dorongan tambahan bagi kenaikan harga Bitcoin,” kata dia
Baca Juga: Harga Bitcoin Tak Terbendung, Investor Tetap Harus Waspada Panji menyebutkan, pada Rabu (13/3) pukul 17.05 WIB, Bitcoin bergerak di angka US$73.350. BTC naik tipis setelah mencatat
new all-time high di level US$ 72.800 pada perdagangan Selasa (12/3). Di sisi lain, Paji melihat, kenaikan harga Bitcoin juga telah mempengaruhi pasar Altcoin yang sebelumnya lesu pada tahun 2022. Menurut dia, Altcoin mengalami kinerja positif berkat dorongan dari BTC dan perkembangan teknologi
blockchain yang terus berkembang. Namun demikian, dia menilai, Ethereum tetap menjadi Altcoin dengan kapitalisasi pasar terbesar, dan ekosistemnya terus berkembang serta peningkatan teknologi yang membuatnya menjadi pilihan utama investor saat ini dan di masa depan. Ethereum (ETH) tengah menantikan peningkatan Dencun yang dijadwalkan dirilis pada hari ini, Rabu 13 Maret 2024, yang akan menurunkan biaya transaksi (gasfee) di jaringan layer-2 seperti Polygon (MATIC), Arbitrum (ARB), dan Optimism (OP), serta jaringan layer-2 lainnya. Lebih lanjut, Panji mengatakan, kripto lainnya seperti token berbasis kecerdasan buatan (AI) juga mengalami performa positif, terutama setelah kabar akan diluncurkannya Apple Vision. Tak hanya itu, produk baru dari OpenAI, Sora AI, turut memberikan dorongan tambahan bagi token berbasis AI, seperti Render (RNDR), The Graph (GRT), SingularityNET (AGIX), Worldcoin (WLD), dan lainnya, yang telah menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir. "Memecoin juga telah menjadi sorotan dalam perdagangan aset kripto, terutama selama pasar
bullish. Beberapa memecoin, seperti; Dogecoin (DOGE) melesat 115%, Shiba Inu (SHIB) menguat 246%, PEPE menguat sebesar 789%," kata Panji.
Baca Juga: CEO Indodax Optimistis Bitcoin Akan Jadi Safe Haven di Masa Depan Kemudian, Panji menyebutkan, jenis kripto FLOKI menguat lebih dari 800% dan BONK juga mengalami performa positif dengan menguat sebesar 129%, menurut data coin market cap pada Rabu (13/3) pukul 13.00 WIB Dia menilai, adanya fenomena viral di media sosial, sentimen pasar yang positif, partisipasi komunitas yang aktif, dan spekulasi trader menjadi faktor utama dalam mendorong popularitas dan kenaikan harga memecoin. Meskipun demikian, Panji mengatakan penting bagi para investor untuk memahami bahwa investasi dalam memecoin sangatlah spekulatif dan berisiko tinggi. "Untuk itu, penelitian yang cermat dan pemahaman yang baik tentang risiko sangatlah penting sebelum terlibat dalam perdagangan atau investasi tersebut," kata Panji. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat