Bitcoin turun lagi di bawah US$ 18.000 meski tren harga masih menguat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga bitcoin diprediksi masih akan berlanjut mendekati level resistance US$ 20.000 per btc meski diselingi penurunan. Harga bitcoin pada perdagangan Kamis (19/11) sedikit bergerak turun ke level US$ 17.759 per btc.  

Turunnya pamor Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden turut menopang tren kenaikan harga bitcoin ke depan. Christopher Tahir, Co-founder CryptoWatch dan pengelola channel Duit Pintar memandang, kenaikan harga bitcoin beberapa hari terakhir terjadi karena keyakinan masyarakat terhadap Biden agak memudar.

Ini karena, partai Demokrat di pemerintahan AS terkenal kurang bersahabat terhadap pengusaha. "Kemungkinan ada dana yang berpindah lagi ke aset lain dan kali ini tampaknya bitcoin yang kecipratan," kata Christopher kepada Kontan.co.id, Kamis (19/11). 


Untuk itu, Chris optimistis bitcoin masih mampu menyentuh level US$ 20.000 per btc di akhir tahun ini. Proyeksi tersebut masih dia pertahankan dari awal tahun.

Baca Juga: Kemenangan Joe Biden mengerek haga bitcoin tembus US$ 18.000

Ditambah lagi, meskipun market kurang bersahabat dengan Biden, namun kondisi likuiditas masih akan tetap banjir. "Likuiditas masih akan berlanjut dengan adanya paket stimulus dari pemerintah AS untuk masyarakatnya," jelasnya. 

Bahkan, untuk tahun depan, harga berpotensi melesat ke level US$ 100.000 per btc. Adapun untuk tahun depan, Chris menilai tren kenaikan bitcoin lebih karena faktor hype saja dan belum ada sentimen jelas yang bisa menopang harga seperti 2017 silam. "Namun juga belum tahu apakah hype DeFi di tahun ini bisa menopang harga crypto hingga tahun depan karena nampaknya DeFi sendiri agak redup belakangan ini," pungkas Chris. 

Baca Juga: Tembus US$ 15.000, harga bitcoin menuju level US$ 20.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati