Bizhare Catat Pertumbuhan Jumlah Investor dan Penerbitan SCF d Kuartal I-2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri securities crowdfunding (SCF) di Indonesia terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. SCF merupakan metode pengumpulan dana dengan skema patungan yang dilakukan oleh pemilik bisnis atau usaha untuk memulai atau mengembangkan bisnisnya. 

Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat industri SCF telah menghimpun dana senilai Rp 437 miliar per Februari 2022, sejak kemunculannya di 2020 silam. Sementara dari sisi jumlah penyelenggara, kini yang sudah terdaftar di OJK sudah sebanyak 9 platform.

CEO PT Investasi Digital Nusantara alias Bizhare, Heinrich Vincent mengungkapkan, saat ini investor yang melirik produk SCF terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Hal tersebut terbukti dari bertambahnya investor Bizhare dibandingkan tahun lalu sebesar 320% secara year to date di tahun 2022 ini. 

Selain itu, Monthly User Growth juga meningkat hingga 10 kali lipat dibandingkan dengan Februari-Maret 2021.

“Bisnis yang dibuka di Bizhare juga berhasil terdanai dalam hitungan menit saja. Selain jenis efek saham, kini investor juga melirik jenis efek baru seperti EBUS yang ternyata juga sukses memperkuat minat para investor terhadap SCF,” kata Heinrich kepada Kontan.co.id, Selasa (5/4).

Baca Juga: Mengintip Peluang Investasi dari Instrumen Securities Crowdfunding

Ia mencontohkan, bisnis yang dibuka di Bizhare seperti Sour Sally sejauh ini telah berhasil meraih total pendanaan hingga Rp 11,1 Miliar untuk 6 outlet bersama dengan 3.857 investor. 

Lalu ada juga SPBU Pertamina yang berhasil terdanai lebih dari 6,3 Miliar bersama 1.337 investor di seluruh Indonesia. 

Sementara jenis efek baru yakni EBUS, yang diterbitkan oleh PT Hemoro Food Halmahera (Hemoro) dalam bentuk Sukuk Mudharabah juga berhasil memperoleh pendanaan hingga Rp 554 Juta hanya dalam waktu 1 menit saja melalui Bizhare. 

Heinrich menambahkan, dari sisi total investasi di Bizhare pada kuartal I-2022 juga mengalami kenaikan yang signifikan, yakni hingga 3 kali lipat dibandingkan dengan kuartal I-2021.

“Naik hingga mencapai lebih dari Rp 100 miliar, dengan jumlah penerbit berkembang cukup pesat sebanyak 200% hingga berjumlah 81 Penerbit di bulan Maret 2022 ini,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi