Biznet rambah bisnis komputasi awan



JAKARTA. PT Supra Primatama Nusantara (Biznet) bakal menjajal bisnis komputasi awan (cloud computing)  pertengahan Desember nanti. Biznet menggandeng Internet Initiative Japan Inc (IIJ) mendirikan perusahaan patungan yang menggarap bisnis  data.
 
Untuk tahap awal, dedua perusahaan ini akan berinvestasi sebesar US$ 6 juta dengan rincian kepemilikan 60% saham Biznet dan 40% saham IIJ. 
 
Corporate Communications Manager Biznet Networks Renya Nuringtyas bilang Biznet mau menjalin kerjasama lantaran perusahaan asal Jepang ini sudah menyediakan layanan cloud di beberapa negara seperti Amerika, Cina, Eropa dan Singapura. "Kolaborasi Biznet dengan IIJ akan  memaksimalkan potensi bisnis cloud di Indonesia. Kerja sama kami secara operasional akan dilakukan pada pertengahan Desember tahun ini sambil menunggu beberapa izin," katanya kepada KONTAN, Jumat (7/11).
 
Kedua belah pihak sepakat memakai dana investasi awal sebesar US$ 6 juta untuk membangun infrastruktur layanan cloud baru di Indonesia. Menurutnya, komputasi awan yang akan ditawarkan adalah cloud publik dan pribadi untuk perusahaan lokal.
Kedua perusahaan ini sudah mengatur pembagian peran dan fungsi masing-masing. IIJ akan menyediakan teknologi cloud, dukungan operasional, dan kontribusi lainnya. Kontribusi Biznet meliputi pemasaran untuk pasar Indonesia, operasi sehari-hari, dan menangani bisnis usaha domestik.

Menurutnya, kerjasama antara IIJ dan Biznet bertujuan untuk mendapatkan bagian besar dari pasar Indonesia pada tahap awal. Pasalnya, permintaan akan cloud dari perusahaan tiap tahunnya terus bertumbuh. Pihaknya optimistis kerjasama ini akan untung pada tahun ketiga."Kami perkirakan bisnis ini akan menghasilkan pendapatan tahunan sama dengan sekitar US$ 10 juta setelah tiga tahun layanan diluncurkan," ujarnya.

Meski masuk ke bisnis cloud, Biznet sendiri masih akan tetap fokus mengembangkan bisnis internet. Perusahan ini tetap akan menambah jaringan kabel fiber optik dan akan memperkuat layanan televisi berlangganan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon