BJ Habibie, peletak pondasi digitalisasi telekomunikasi di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Internet of things (IoT), teknologi 5G, kecerdasan buatan dan sebagainya saat ini sangat familiar bagi kita. Tapi tahukah Anda, peletak pondasi digitalisasi teknologi itu di Indonesia? Dialah Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie yang wafat pada Rabu (11/9). 

BJ Habibie meletakkan pondasi digitalisasi republik ini pada tanggal 14 Juli 1993. Waktu itu di hadapannya ada sehelai kertas yang memuat resume kajian perbandingan tiga sistem seluler digital, "Beliau menuliskan disposisi persetujuan dan penerapan GSM sebagai standar teknologi seluler Indonesia. Tulisan ini adalah referensi dari sebuah langkah besar migrasi teknologi dan industri seluler analog ke digital di Indonesia," kenang Anggota Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional Garuda Sugardo, Kamis (12/9). 

Garuda yang saat itu menjabat Kepala Proyek Sistem Telekomunikasi Kendaraan Bergerak Telkom melanjutkan, 14 bulan kemudian, pada  2 September 1994 di halaman Ruang Transmisi Telkom di Bukit Dangas, Pulau Batam, di bawah ketinggian menara yang menjulang 70 meter ke udara, Menristek BJ Habibie meresmikan pengoperasian  Telkomsel GSM Pulau Batam. Setelah prosesi peresmian dan memberikan sambutan, Habibie melakukan hubungan telepon dari GSM Telkomsel perdana ke Jakarta dan London. "Saya amat mengingat, saat itu Pak Habibie kami persilakan menggunakan ponsel Siemens tipe S4 berantena tarik dan berwarna merah menyala. Sesuai pilihan beliau," lanjut Garuda.  Dan sejak itu industri telekomunikasi dan digitalisasi Indonesia berkembang pesat. Dan kini Indonesia menyongsong era generasi kelima (5G)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian