JAKARTA. Suku bunga Bank Indonesia (BI) atau BI rate akan berpengaruh terhadap kinerja perbankan. Maka dari itu, PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) berencana menaikkan suku bunga deposito. "Kami akan naikkan suku bunga deposito," sebut Direktur Utama BJB, Bien Subiantoro, di Gedung DPR, Rabu, (10/7).Ia memperkirakan, suku bunga deposito BJB akan naik sekitar 50 basis poin. Namun angka tersebut masih merupakan perkiraan. Ia belum bisa memastikan berapa kepastian naiknya angka suku bunga deposito BJB.Selain itu, BJB pun akan melihat hasil dari pembahasan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, besok (11/7). Untuk menjaga stabilitas rupiah, beberapa ekonom menilai BI perlu menaikkan lagi posisi BI rate.Namun, ia menyebut BJB tak akan menaikkan suku bunga pinjaman. Bien menilai, kenaikkan suku bunga pinjaman justru akan menyebabkan rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL). Pasalnya, tahun lalu NPL BJB mencapai 2,1%. Ini meningkat dari tahun sebelumnya yakni 1,2%."Kalau suku bunga kredit naik, jadi NPL malah tak terbayar. Lebih baik mengorbankan margin dulu. Kami coba bertahan," ucap Bien.Pada posisi Juni, kredit yang BJB salurkan mencapai Rp 41 triliun. Sedangkan, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dikumpulkan yakni Rp 49 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BJB akan naikkan suku bunga deposito
JAKARTA. Suku bunga Bank Indonesia (BI) atau BI rate akan berpengaruh terhadap kinerja perbankan. Maka dari itu, PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) berencana menaikkan suku bunga deposito. "Kami akan naikkan suku bunga deposito," sebut Direktur Utama BJB, Bien Subiantoro, di Gedung DPR, Rabu, (10/7).Ia memperkirakan, suku bunga deposito BJB akan naik sekitar 50 basis poin. Namun angka tersebut masih merupakan perkiraan. Ia belum bisa memastikan berapa kepastian naiknya angka suku bunga deposito BJB.Selain itu, BJB pun akan melihat hasil dari pembahasan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, besok (11/7). Untuk menjaga stabilitas rupiah, beberapa ekonom menilai BI perlu menaikkan lagi posisi BI rate.Namun, ia menyebut BJB tak akan menaikkan suku bunga pinjaman. Bien menilai, kenaikkan suku bunga pinjaman justru akan menyebabkan rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL). Pasalnya, tahun lalu NPL BJB mencapai 2,1%. Ini meningkat dari tahun sebelumnya yakni 1,2%."Kalau suku bunga kredit naik, jadi NPL malah tak terbayar. Lebih baik mengorbankan margin dulu. Kami coba bertahan," ucap Bien.Pada posisi Juni, kredit yang BJB salurkan mencapai Rp 41 triliun. Sedangkan, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dikumpulkan yakni Rp 49 triliun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News