BJB berencana right issue di 2016



JAKARTA. Bank Jabar Banten (BJB) memilih menambah modal inti melalui laba ditahan sepanjang tahun 2015. Belum memutuskan untuk melakukan right issue (hak untuk memesan saham baru yang diprioritaskan bagi pemegang saham lama yang dikeluarkan oleh emiten).   Menurut Agus Mulyana, Sekretaris Perusahaan BJB, tahun depan para pemegang saham BJB belum berniat menambah suntikan modal bagi Bank Pembangunan Daerah (BPD) asal Jawa Barat dan Banten tersebut. “Sehingga tahun depan kami sementara menambah modal dari laba yang ditahan saja,” kata Agus saat dihubungi KONTAN, Jumat (26/12).   Namun Agus menegeaskan, rencananya pada tahun 2016, BJB baru akan melakukan right issue. Pada saat itu, masing-masing Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten, serta seluruh Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten di kedua provinsi tersebut pada prinsipnya akan melakukan penambahan modal dalam right issue pada 2016. “Mereka tentunya berharap BJB menjadi bank yang kian kuat dan kokoh dengan adanya tambahan modal tersebut. Kami targetkan modal segar yang masuk di kisaran Rp 1 triliun – Rp 1,5 triliun di tahun 2016,” pungkas Agus.   Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per Oktober 2014, modal inti BJB telah mencapai Rp 5,75 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 8,76% secara year on year (yoy) dibanding Oktober 2013 yang mencapai Rp 5,29 triliun. Sehingga BJB termasuk kelompok BUKU III (kelompok bank dengan modal inti berkisar Rp 5 triliun – Rp 30 triliun).   Saat ini komposisi pemegang saham BJB terdiri dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar 38,26% dan Pemerintah Provinsi Banten sebesar 5,37%. Sedangkan Pemerintah Kabupaten/Kota seluruh Jawa Barat memiliki 23,61%. Sementara Pemerintah Kabupaten/Kota seluruh Banten memiliki 7,76%. Sisanya saham sebesar 25% dimiliki oleh masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yudho Winarto