Jakarta. Bisa mengukir kenaikan laba bersih sebesar 56,3% di semester I, tidak membuat PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten ( BJB ) santai menghadapi paruh kedua tahun ini. BJB bakal terus mempercantik rapor kinerja, khususnya menekan rasio kredit bermasalah atawa non performing loan (NPL) dan mendongkrak kredit mikro. Sebagai gambaran, bank berkode saham BJBR ini sudah bisa menurunkan rasio NPL dari 3,5% di semester I 2015 menjadi 2,0% per Juni 2016. Direktur Utama Bank Jawa Barat Ahmad Irfan mengatakan, penurunan NPL tertolong pertumbuhan kredit konsumer sebesar 14,5% menjadi Rp 41,47 triliun di sepanjang semester I. Disusul kredit komersial yang tumbuh 41,9% menjadi Rp 10,77 triliun. Ahmad menargetkan, rasio NPL susut ke bawah level 2% pada bulan September mendatang.
BJB fokus dongkrak kredit dan tekan kredit macet
Jakarta. Bisa mengukir kenaikan laba bersih sebesar 56,3% di semester I, tidak membuat PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten ( BJB ) santai menghadapi paruh kedua tahun ini. BJB bakal terus mempercantik rapor kinerja, khususnya menekan rasio kredit bermasalah atawa non performing loan (NPL) dan mendongkrak kredit mikro. Sebagai gambaran, bank berkode saham BJBR ini sudah bisa menurunkan rasio NPL dari 3,5% di semester I 2015 menjadi 2,0% per Juni 2016. Direktur Utama Bank Jawa Barat Ahmad Irfan mengatakan, penurunan NPL tertolong pertumbuhan kredit konsumer sebesar 14,5% menjadi Rp 41,47 triliun di sepanjang semester I. Disusul kredit komersial yang tumbuh 41,9% menjadi Rp 10,77 triliun. Ahmad menargetkan, rasio NPL susut ke bawah level 2% pada bulan September mendatang.