JAKARTA. Demi menggenjot volume transaksi tahun ini, Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) akan meluncurkan produk baru. Kepala Bagian Pengembangan Produk BKDI, Susiana Lunardi atau yang akrab disapa Levi ini bilang, BKDI akan meluncurkan kontrak karet lokal. Hingga kini, tahap perkembangan produk anyar tersebut baru sampai pengkajian dan perumusan spesifikasi kontrak fisik karet. Levi bilang, belum ada kepastian spesifikasi kontrak karet nanti seperti apa. "Kami juga sedang membahas ini dengan Dewan Karet Indonesia, bagaimana sudut pandang mereka atas kontrak ini," ungkap Levi, kemarin.
Nantinya, kontrak ini akan berbentuk sistem lelang elektronik seperti produk kontrak timah BKDI. Pada produk timah, diadakan sistem lelang elektronik selama hanya 10 menit tiap harinya. Pembeli yang menawarkan harga tinggi selama 10 menit tersebut yang berhak membeli kontraknya. "Kira-kira nanti karet juga begitu. Ini lelang terbuka, tapi tentunya yang bisa ikut tetap harus jadi anggota BKDI dulu," tambahnya. BKDI menargetkan, peluncuran produk bisa terealisasi semester II tahun ini. "Mungkin Juli atau Agustus bisa diluncurkan," ungkap Levi.Selain kontrak karet lokal, BKDI juga berencana meluncurkan kontrak karet regional. Produk ini berupa kerja sama BKDI dengan Malaysia dan Thailand. Jadi, Indonesia, Malaysia dan Thailand akan menawarkan kontrak karet dengan spesifikasi sama. Levi bilang, nantinya yang menjadi pemasok karet dalam kontrak karet regional yaitu ketiga negara tersebut juga.Sama dengan karet lokal, karet regional masih dalam tahapan diskusi, meraba kebutuhan para pelaku pasar terhadap komoditas karet ini. Analis Philip Futures Indonesia, Juni Sutikno memandang, peluncuran komoditas karet merupakan langkah yang tepat. Karet merupakan salah satu komoditas unggulan. "Likuiditas karet memang tinggi. Dulu pernah ada, tapi lewat bursa Jepang. Peminatnya tinggi itu, lumayan sukses," ungkap Juni. Juni menambahkan, komoditas karet terbilang baik karena memiliki pangsa pasar yang khusus dan jelas. Peminatnya memiliki spesifikasi khusus dalam trading komoditas karet. Hal inilah yang menjadikan karet juga bisa menjadi aset lindung nilai (
hedging) oleh para konsumen karet di kala pasar fisik menunjukkan gejala harga tidak stabil. Juni mengatakan, fungsi
hedging inilah yang akan menghidupkan transaksi karet di tengah pasar yang spesifik. Pengamat pasar komoditas, Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, karet merupakan komoditas yang bagus untuk diperdagangkan. Masalahnya, seberapa jauh BKDI akan melibatkan para petani atau pemegang komoditas.
Menurut Wahyu, harus ada partisipasi dan regulasi yang mengatur agar produk baru BKDI tersebut tidak hanya menjadi ajang spekulasi. "Fungsi bursa itu untuk
hedging para petani dan pemegang komoditas, agar mereka tidak merugi saat harga sedang naik turun," ujar Wahyu. Wahyu menyarankan, BKDI perlu melihat pihak-pihak yang akan
trading di produk ini, spekulan atau benar-benar pelaku. "Kalau hanya dijadikan ajang spekulasi, apa bedanya dengan komoditas seperti emas dan komoditas lain?" kata Wahyu. Selain karet, BKDI juga sedang menggodok peluncuran produk komoditas emas fisik. Levi bilang, produk ini akan berbeda dengan GOLDGR.Kontrak GOLDGR mengikuti standar PT Aneka Tambang dengan kontrak 100 gram. Pada produk baru nanti, BKDI menawarkan kontrak emas dengan berat 10 gram, 50 gram, dan 100 gram. "Kontrak baru ini juga diharapkan bisa menjaring investor retail, selain memang sebagai variasi produk," tambahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati