BKDI bukukan volume transaksi 53.518 lot



JAKARTA. PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) membukukan volume transaksi multilateral sebesar 53.518 lot di Februari 2015. Volume transaksi ini turun 11,35% dibanding bulan sebelumnya.

Mengutip data BKDI, penurunan volume transaksi multilateral BKDI disebabkan anjloknya volume transaksi multilateral CPO dan emas.

Sepanjang Februari, volume transaksi CPO dan olein hanya 45.835 lot. Jumlah ini menurun 11,7% dibanding volume transaksinya di bulan Januari.


Volume transaksi emas juga tergerus 13,17% dibanding bulan Januari menjadi 6.337 lot.

Namun, di sisi lain, volume transaksi timah justru menorehkan kenaikan sebesar 18% dibanding bulan sebelumnya menjadi 1.346 lot.

Stella Novita Lukman, Head of Product Development PT BKDI, menjelaskan, kondisi ekonomi Indonesia yang mengalami deflasi mengakibatkan turunnya minat investor berinvestasi di emas. Investor lebih memilih transaksi pada asset yang lebih berisiko, seperti saham. Alhasil, pangsa pasar keuangan emas mengalami penurunan.

Selain itu, penurunan volume transaksi untuk kontrak CPO dan olein disebabkan oleh berkurangnya permintaan dari negara importir CPO. “Sementara volume transaksi timah mengalami kenaikan ditopang oleh data manufaktur China dan Amerika Serikat bulan Februari yang dibukukan positif,” terang Stella kepada KONTAN, Kamis (5/3).

Sebagai gambaran, harga kontrak emas GOLDUD pada akhir bulan Februari tertekan 4,8% dibanding awal Februari menjadi US$ 1.213,70 per ons troi.

Hal serupa juga ditunjukkan oleh harga timah pada kontrak TIN PB300 yang merosot pada akhir Februari menjadi US$ 18.340 per metrik ton. Penurunan harga timah dibandingkan awal bulan Februari sebesar 4,6%.

Ke depan, Stella optimistis terhadap kenaikan volume transaksi multilateral BKDI. Sebab, transaksi multilateral dapat digunakan sebagai sarana lindung nilai (hedging).

BKDI, kata Stella, terus melakukan inovasi melalui kontrak-kontrak yang menarik bagi pelaku pasar. Salah satunya dengan meluncurkan kontrak emas UBS pada Senin (2/3). BKDI berharap dapat memberikan alternatif investasi kepada investor.

Pada kontrak emas UBS, BKDI menggandeng PT Untung Bersama Sejahtera sebagai penyedia emas. Kontrak ini lebih menyasar investor emas fisik dengan jatuh tempo kontrak selama 1 minggu.

Sekadar mengingatkan, BKDI juga memiliki kontrak serupa, yakni emas PAMP. Adapun perbedaannya, kontrak emas PAMP jatuh tempo kontrak selama 3 bulan.

Stella mengklaim, BKDI terus melakukan evaluasi terhadap performa setiap kontrak di BKDI. Namun, karena adanya perbedaan jenis pasar yang dituju, sebagai penyedia pasar, BKDI perlu menyediakan sebanyak mungkin alternatif  berinvestasi bagi para investor. “Hal ini juga merupakan salah satu upaya kami untuk meningkatkan appetite transaksi multilateral,” ujarnya.

Selain menggenjot volume transaksi multilateral, BKDI juga memiliki target meningkatkan jumlah anggota di BKDI. Tahun ini, BKDI menargetkan peningkatan jumlah anggota sebesar 10% dari jumlah total anggota pialang berjangka di tahun 2014 sebanyak 31 anggota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Mesti Sinaga