JAKARTA. PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) menjalin kerjasama dengan PT Identrust Securiry International (ISI Clearing) dan PT Kalibesar Raya Utama (KBRU) dalam memfasilitasi pembiayaan dan asuransi terhadap produk timah. Fenny Widjaja, Komisaris PT BKDI mengatakan, fasilitas pembiayaan ini dibentuk atas permintaan para anggota bursa. Hal ini dimaksudkan melindungi anggota dari kejatuhan harga. Anggota bursa dapat menahan barang (timah) saat harganya tidak menarik untuk dijual. "Saat ini harga timah sedang jatuh. Penjual menahan harganya karena bijih timah juga sedang mahal. Mereka tunggu harga di US$ 23.000 per ton baru di lepas," jelas Fenny kepada KONTAN.
Nursalam, Presiden Direktur ISI Clearing menilai, kerjasama ini akan memberikan kemudahan bagi perdagangan timah. Pihaknya akan menjamin pembiayaan yang diberikan perbankan, dalam hal ini Bank Sinarmas. Yenny Hoo, Group Head Credit Analyst Bank Sinarmas menjelaskan, tujuan pembiayaan ini adalah sebagai modal kerja untuk membiayai inventory timah di gudang Bhanda Ghara Reksa (BGR). Adapun plafon yang diberikan Sinarmas adalah sesuai kebutuhan seller atau maksimum 90% dari stok barang yang tersedia di gudang BGR. "Pembiayaan ini sangat cepat prosesnya. Apabila permohonan dilakukan di bawah jam 10.00 maka bisa langsung cair pada siang harinya," terang Yenny. Yenny bilang, pembiayaan dapat dalam bentuk mata uang rupiah maupun dollar AS. Untuk pembiayaan dalam rupiah, bunga yang diberikan antara 12%-14% per tahun. Sementara pembiayaan dalam dollar AS dikenakan bunga antara 7%-9% per tahun. Adapula biaya provisi sebesar 0,5% per tahun dari plafon.