JAKARTA. Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (BKDI) dalam waktu dekat bakal meluncurkan produk Penitipan Amanat Luar Negeri (PALN). Direktur BKDI, Arwadi J. Setiabudi menyebut, masih menunggu salah satu dari 21 anggota pialangnya mendapat izin transaksi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Bappebti).Pasalnya, pasca penerbitan panduan PALN melalui SK Kepala Bappebti No.84/BAPPEBTI/Per/09/2010, pialang harus mengajukan izin baru agar bisa bertransaksi PALN. "Regulator harus memastikan broker bekerjasama dengan pialang asing, supaya transaksi benar-benar tercatat di bursa luar," terang Arwadi.Saat ini, dia bilang, ada dua broker yang dalam tahap akhir memperoleh izin, yaitu Phillip Futures dan Sinarmas Futures. BKDI berharap izin salah satu diantaranya bisa keluar pekan ini. "Minimal ada 1 broker dapat izin, kita segera launching dalam hitungan satu minggu berikutnya," ungkap Arwadi. Pada tahap awal, BKDI akan memperdagangkan 13 produk PALN berbasis dollar AS, yaitu crude oil, mini crude oil, dan gasoline di Pasar NYMEX-AS. Lalu, produk corn, mini corn, soybean, mini soybean, wheat, dan mini wheat di Pasar CBOT. Juga kontrak sugar, cocoa, dan kopi di Pasar NYBOT.Bursa berjangka yang berdiri 2009 silam ini berharap keberadaan PALN bisa menggenjot minat pasar bertransaksi di BKDI. Tapi, menurut Arwadi, efeknya tidak bisa instant, perlu waktu setidaknya 6 bulan untuk perkenalan produk. "Jadi, kami baru bisa tentukan target setelah beroperasi minimal di atas 6 bulan," tukasnya.
BKDI segera luncurkan 13 produk PALN berbasis dollar AS
JAKARTA. Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (BKDI) dalam waktu dekat bakal meluncurkan produk Penitipan Amanat Luar Negeri (PALN). Direktur BKDI, Arwadi J. Setiabudi menyebut, masih menunggu salah satu dari 21 anggota pialangnya mendapat izin transaksi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Bappebti).Pasalnya, pasca penerbitan panduan PALN melalui SK Kepala Bappebti No.84/BAPPEBTI/Per/09/2010, pialang harus mengajukan izin baru agar bisa bertransaksi PALN. "Regulator harus memastikan broker bekerjasama dengan pialang asing, supaya transaksi benar-benar tercatat di bursa luar," terang Arwadi.Saat ini, dia bilang, ada dua broker yang dalam tahap akhir memperoleh izin, yaitu Phillip Futures dan Sinarmas Futures. BKDI berharap izin salah satu diantaranya bisa keluar pekan ini. "Minimal ada 1 broker dapat izin, kita segera launching dalam hitungan satu minggu berikutnya," ungkap Arwadi. Pada tahap awal, BKDI akan memperdagangkan 13 produk PALN berbasis dollar AS, yaitu crude oil, mini crude oil, dan gasoline di Pasar NYMEX-AS. Lalu, produk corn, mini corn, soybean, mini soybean, wheat, dan mini wheat di Pasar CBOT. Juga kontrak sugar, cocoa, dan kopi di Pasar NYBOT.Bursa berjangka yang berdiri 2009 silam ini berharap keberadaan PALN bisa menggenjot minat pasar bertransaksi di BKDI. Tapi, menurut Arwadi, efeknya tidak bisa instant, perlu waktu setidaknya 6 bulan untuk perkenalan produk. "Jadi, kami baru bisa tentukan target setelah beroperasi minimal di atas 6 bulan," tukasnya.