BKDI targetkan peluncuran produk futures minyak bumi bulan ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) berencana merilis kontrak berjangka atau futures contract untuk minyak bumi. Bursa yang juga dikenal dengan nama ICDX ini optimistis kontrak dapat terbit pada Januari tahun ini.

“Sekarang prosesnya sudah bergulir di Bappebti. Harapan kami di bulan Januari segera bisa rolling,” jelas Manager Learning Center Indonesia BKDI Anang E. Wicaksono, Rabu (15/1).

Anang mengatakan penerbitan kontrak berjangka untuk minyak bumi didasari oleh tiga pertimbangan. Pertama, dengan penerbitan kontrak berjangka minyak bumi, BKDI dapat memfasilitasi keinginan investor retail serta pelaku usaha yang terkait dengan minyak untuk melakukan transaksi multilateral kontrak minyak bumi.


Baca Juga: BKDI optimistis transaksi multilateral naik dua kali lipat pada tahun ini

Komoditas minyak bumi termasuk salah satu kontrak berjangka yang paling populer. “Secara derivatif ada tiga kontrak yang paling popular yaitu, emas, forex, dan minyak bumi,” jelasnya.

Keuntungan yang didapatkan dari investasi pada transaksi berjangka cukup menggiurkan. Namun, bukan hanya tentang keuntungan, minyak bumi dapat dijadikan sebagai salah satu instrumen lindung nilai. Ini menjadi pertimbangan kedua.

Lindung nilai memiliki definisi investasi yang dilakukan khususnya untuk mengurangi atau meniadakan risiko pada suatu investasi lain. “Minyak bumi dapat menjadi instumen lindung nilai produk minyak lain,” tambah Anang.

Baca Juga: Transaksi multilateral BKDI naik 47,69% sepanjang 2019

Minyak bumi dapat dikatakan sebagai indikator bagi komoditi. Jika harga minyak bumi naik maka harga komoditas lain akan ikut menyusul naik.

Ketiga, bila kontrak berjangka ini terealisasi, maka volume transaksi BKDI dapat meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Berdasarkan data BKDI, volume transaksi tahun lalu mencapai 435.315 lot atau tumbuh 47,69% yoy.

Hingga saat ini BKDI hanya memfasilitasi transaksi multilateral di empat produk yaitu, gold complex, CPO complex, forex complex, dan tin complex. Penambahan kontrak baru dapat dipastikan meningkatkan volume transaksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati