PANGKALPINANG. Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) menargetkan volume transaksi kontrak timah bisa mencapai 6.000 ton per bulan pada tahun ini. Jumlah tersebut tidak jauh berbeda dibandingkan transaksi tahun lalu yang berkisar 4.000 -8.000 ton per bulan. Direktur Utama BKDI Megain Widjaja menyebut, target volume tersebut mengacu rencana produksi timah nasional tahun ini yang mencapai 57.000 ton. "Jumlah itu lebih rendah dari tahun lalu, tapi rencananya seperti itu yang disampaikan trader anggota kami," ujarnya dalam Indonesia Tin Conference di Pangkalpinang, Selasa (11/3). Megain mengklaim, kinerja transaksi timah di BKDI sejauh ini sudah cukup bagus dan harga sudah terbentuk. Secara total selama enam bulan kontrak timah diperdagangkan di BKDI (Agustus 2013-Februari 2014) sudah terjadi transaksi sebnyak 26.165 ton. Jumlah tersebut setara dengan value US$ 606,64 juta.
BKDI targetkan transaksi timah 6.000 ton per bulan
PANGKALPINANG. Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) menargetkan volume transaksi kontrak timah bisa mencapai 6.000 ton per bulan pada tahun ini. Jumlah tersebut tidak jauh berbeda dibandingkan transaksi tahun lalu yang berkisar 4.000 -8.000 ton per bulan. Direktur Utama BKDI Megain Widjaja menyebut, target volume tersebut mengacu rencana produksi timah nasional tahun ini yang mencapai 57.000 ton. "Jumlah itu lebih rendah dari tahun lalu, tapi rencananya seperti itu yang disampaikan trader anggota kami," ujarnya dalam Indonesia Tin Conference di Pangkalpinang, Selasa (11/3). Megain mengklaim, kinerja transaksi timah di BKDI sejauh ini sudah cukup bagus dan harga sudah terbentuk. Secara total selama enam bulan kontrak timah diperdagangkan di BKDI (Agustus 2013-Februari 2014) sudah terjadi transaksi sebnyak 26.165 ton. Jumlah tersebut setara dengan value US$ 606,64 juta.