BKF: Penguatan Rupiah Belum Tentu Menghemat Anggaran



JAKARTA. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menilai penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat belum tentu menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Sebab, utang pemerintah tidak dalam mata uang dollar Amerika Serikat saja.Pjs Kepala BKF Agus Supriyanto menerangkan utang pemerintah juga ada dalam mata uang lain. Karena itu, dia mengatakan, potensi penghematan bisa terjadi jika rupiah juga menguat terhadap mata uang lain. "Tapi, kalau tidak, dia mengatakan, ada penambahan biaya sehingga harus dihitung dulu," katanya kepada KONTAN, Rabu (11/8).Agus menjelaskan sebagian besar utang yang jatuh tempo tahun ini memang dalam mata uang dolar Amerika Serikat. Perinciannya, 50% dalam mata uang dolar Amerika Serikat, 40% dalam yen dan sisanya dalam mata uang lain.Sebelumnya, Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan penguatan rupiah akan berdampak pada APBN. Ekonom ADB Edimon Ginting mengatakan, penguatan rupiah akan mengurangi nilai utang dalam mata uang dolar Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can