JAKARTA. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dibayangi oleh sejumlah hambatan. Karena itulah, diperkirakan pertumbuhan ekonomi baik pada tahun ini maupun tahun depan masih sekitar 6%. Agus Suprijanto, Pejabat Sementara Kepala BKF mengatakan Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi 7% hingga 8%. "Tapi jangan lupa ada bottlenecking seperti infrastruktur, keamanan, stabilitas, kepastian hukum, dan UU Ketenagakerjaan. Itu semua isu yang harus kita bereskan," ucap Agus, Kamis (7/10). Karena hal itulah, dia melanjutkan, BKF memperkirakan bila hal itu tidak diatasi maka pertumbuhan ekonomi hanya akan berkisar 6%. Terkait itulah, makanya pemerintah cenderung untuk lebih berhati-hati dalam menetapkan besarnya defisit anggaran.
BKF : Perbaiki bottlenecking sebelum naikkan defisit
JAKARTA. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dibayangi oleh sejumlah hambatan. Karena itulah, diperkirakan pertumbuhan ekonomi baik pada tahun ini maupun tahun depan masih sekitar 6%. Agus Suprijanto, Pejabat Sementara Kepala BKF mengatakan Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi 7% hingga 8%. "Tapi jangan lupa ada bottlenecking seperti infrastruktur, keamanan, stabilitas, kepastian hukum, dan UU Ketenagakerjaan. Itu semua isu yang harus kita bereskan," ucap Agus, Kamis (7/10). Karena hal itulah, dia melanjutkan, BKF memperkirakan bila hal itu tidak diatasi maka pertumbuhan ekonomi hanya akan berkisar 6%. Terkait itulah, makanya pemerintah cenderung untuk lebih berhati-hati dalam menetapkan besarnya defisit anggaran.