BKF perkirakan inflasi Oktober sebesar 0,1%-0,2%



JAKARTA. Pemerintah memperkirakan inflasi Oktober 2012 sangat rendah bila dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro memperkirakan, laju inflasi pada Oktober 2012 sebesar 0,1% hingga 0,2%.Bambang tidak sepakat dengan perkiraan para ekonom yang menyatakan ada deflasi pada Oktober ini. Sebab, dia beralasan siklus pada Oktober bulan deflasi. Menurutnya, deflasi berpeluang terjadi di Maret-April karena adanya musim panen raya. Badan Pusat Statistik mencatat, pada Oktober 2011 lalu Indonesia mencatatkan deflasi 0,12%. Penyumbang deflasi ketika itu adalah penurunan harga emas perhiasan yang kala itu mengkontribusi deflasi hingga 0,11%. Selain itu, penurunan harga beberapa komoditas seperti ikan segar, telur ayam, kentang, bawang merah dan minyak goreng juga turut menyumbang terjadinya deflasi,Ekonom BII Juniman juga memperkirakan Oktober akan mengalami inflasi. "Inflasi ini dipicu oleh kenaikan harga pangan," ucapnya.Menurutnya, beberapa komoditas pangan yang akan mengkontribusi inflasi antara lain beras, cabai merah, cabai rawit, daging, ikan yang harganya naik cukup signifikan. Juniman bilang, faktor lain yang membuat Oktober 2012 inflasi adalah terjadinya gagal panen di sejumlah daerah akibat cuaca. Hal ini berbeda dengan Oktober tahun 2011 dimana beberapa daerah penghasil beras masih bisa menikmati panen, sehingga harga beras tidak naik terlalu tinggi.Juniman memperkirakan inflasi bulanan Oktober sekitar 0,13%. Dengan demikian, inflasi tahunan akan naik menjadi 4,57%. Menjelang akhir tahun, Juniman memperkirakan inflasi akan kembali melaju karena memasuki perayaan Natal, Tahun Baru dan musim liburan. "Yang perlu diwaspadai adalah kenakan harga pangan dan transportasi," katanya. Hanya saja, ia masih yakin sampai akhir tahun ini angka inflasi masih akan berkisar 4,6% - 4,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can