BKF: Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2018 bakal didorong investasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama tahun ini diproyeksi bakal flat. Meski pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar 5,01% year on year (yoy).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 tumbuh 5,2% secara tahunan (yoy). Sementara, BI memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2018 sebesar 5,11%.

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Adrianto mengatakan, pemerintah melihat faktor utama yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2018 adalah investasi.


“Dari sisi investasi menunjukkan perbaikan karena konsumsi semen domestik dan penjualan kendaraan niaga tumbuh tinggi,” kata Adrianto kepada KONTAN, Minggu (29/4).

Selain itu, peningkatan impor barang modal dan bahan baku yang terjadi di bulan-bulan sebelumnya juga memberikan sinyal positif baik bagi kegiatan ekonomi pada kuartal I-2018 maupun pada kuartal-kuartal berikutnya. “Berdasarkan kondisi tersebut, diperkirakan pertumbuhan ekonomi dalam tren membaik,” ujar Adrianto.

Hingga kuartal I, beberapa pencapaian memang berhasil dibukukan. Terlihat dari pencapaian pendapatan pajak dan ekspor non-migas yang mencatatkan pertumbuhan pada awal tahun ini.

Penerimaan pajak pada kuartal I 2018 tercatat tumbuh 16,21% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari sisi sektor usaha, penerimaan pajak juga menunjukkan pertumbuhan double digit terutama untuk pengolahan dan perdagangan yang masing-masing tumbuh 16,72% dan 28,64%.

Begitu pula dari sisi ekspor. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Maret 2018 mencapai US$ 44,27 miliar atau meningkat 8,78% dibanding periode yang sama tahun 2017, sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$ 40,21 miliar atau meningkat 9,53%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini