JAKARTA. Terkait dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang masih tinggi, Sugiri Syarief, Kepala BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional), menyatakan bahwa hal tersebut wajar. "Sampai saat ini kami masih terhalang minimnya anggaran, padahal kunci untuk pengendalian populasi penduduk adalah sosialisasi kepada masyarakat", ujarnya saat ditemui di kantor BKKBN Jumat. Untuk tahun 2010, BKKBN mendapatkan suntikan dana sebesar Rp. 1,24 triliun. "Idealnya kami memperoleh Rp 3 -Rp 4 triliun per tahunnya", ungkap Sugiri. Pos pengeluaran terbesar dari anggaran BKKBN adalah untuk pembelian alat kontrasepsi bagi rakyat miskin yang mencapai 30%-40%. Daerah yang paling sukses menerapkan program Keluarga Bencana adalah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur dan Bali. Kunci keberhasilan di DIY adalah kekuatan tokoh masyarakat seperti Sultan Hamengkubuwono.
BKKBN: Wajar Pertumbuhan Penduduk Masih Tinggi
JAKARTA. Terkait dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang masih tinggi, Sugiri Syarief, Kepala BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional), menyatakan bahwa hal tersebut wajar. "Sampai saat ini kami masih terhalang minimnya anggaran, padahal kunci untuk pengendalian populasi penduduk adalah sosialisasi kepada masyarakat", ujarnya saat ditemui di kantor BKKBN Jumat. Untuk tahun 2010, BKKBN mendapatkan suntikan dana sebesar Rp. 1,24 triliun. "Idealnya kami memperoleh Rp 3 -Rp 4 triliun per tahunnya", ungkap Sugiri. Pos pengeluaran terbesar dari anggaran BKKBN adalah untuk pembelian alat kontrasepsi bagi rakyat miskin yang mencapai 30%-40%. Daerah yang paling sukses menerapkan program Keluarga Bencana adalah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur dan Bali. Kunci keberhasilan di DIY adalah kekuatan tokoh masyarakat seperti Sultan Hamengkubuwono.