BKP: Persediaan pangan mencukupi sampai akhir tahun 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kemtan) mengatakan, persediaan pangan sampai akhir tahun mencukupi dengan upaya yang sudah dilakukan untuk memenuhi produksi dan pasokan melebihi kebutuhan.

Kepala BKP Kemtan Agung Hendriadi menjelaskan, dalam distribusi untuk memenuhi ketersediaan pangan Kemtan bekerjasama dengan Bulog, Kementerian Perdagangan, Satgas Pangan, dan beberapa produsen khusus untuk telur, daging ayam, dan minyak goreng.

Mengenai ketersediaan pangan yang mencukupi sampai akhir tahun, harga pangan diperkirakan akan stabil. “Kami jamin stabil, kalau ada kenaikan sedikit kami siap melakukan operasi pasar,” ujar Agung kepada Kontan.co.id, Minggu (18/11).


Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menjelaskan, secara statistik data Badan Pusat Statistik (BPS) sudah mengklarifikasi kemungkinan surplus, tapi saat ini data yang belum ada adalah data daerah yang mengalami surplus dan daerah yang mengalami defisit.

“Jika proporsi distribusi dari masing-masing daerah yang surplus dan defisit belum memadai, kemungkinan dengan adanya surplus tidak dapat menjamin stabilisasi harga. Karena permasalahan distribusi pangan antar daerah terletak pada konektivitas yang belum optimal. Distribusi pangan dalam menyediakan konektivitas dan logistik,” lanjutnya.

Menurut Enny, daerah di pulau Jawa konektivitasnya masih relatif lancar dan distribusinya relatif efisien, sekalipun ada daerah yang defisit mudah sekali untuk menyediakan pasokan dari daerah yang surplus. Sedangkan daerah di luar pulau Jawa dengan biaya transportasinya yang cukup mahal dapat memicu kenaikan harga.

“Kenaikan harga di satu tempat bisa memberikan efek domino ke tempat lain, sehingga tidak ada jaminan terjadinya stabilisasi harga,” lanjutnya.

Enny menambahkan, mengenai penguasaan persediaan yang terkonsentrasi pada sekelompok usaha besar berpotensi adanya perilaku price maker yang bisa menentukan harga.

“Jadi kalau mereka menguasai pasokan maka mereka bisa menentukan harga, dengan kemampuan tersebut dapat menyebabkan fluktuasi harga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto