BKPM: Aliran Investasi Rusia ke Indonesia Masuk Melalui Singapura



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Kementerian Investasi/BKPM Imam Soejoedi mengatakan, investasi Rusia ke Indonesia dinilai penting. Menurutnya, aliran dana investasi dari Rusia ke Indonesia datang melalui Singapura terlebih dahulu.

Sebagai informasi, pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan membuahkan beberapa pembicaraan terkait penjajakan investasi. Salah satunya rencana investasi dalam pengembangan kereta di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan.

"Saat ini investasi asal Rusia yang masih on going adalah proyek kilang grass root refinery atas kerjasama PT Pertamina Rosneft. Proyek ini punya nilai investasi US$ 14 miliar," tutur Imam kepada Kontan.co.id, Minggu (10/7).


Ia melanjutkan, investasi Rusia yang masuk ke Indonesia awalnya memasuki Singapura terlebih dahulu, sebab ada keringanan pajak daripada langsung menyalurkan ke Indonesia. Karena langkah ini pula, Singapura kerap tercatat sebagai negara dengan suntikan investasi tertinggi.

Baca Juga: Bahlil Optimistis Target Investasi Rp 1.200 Triliun pada Tahun Ini Dapat Tercapai

"Jadi kita mencatat investasi dari asal negara, bukan negara perusahaannya dan dari mana masuknya. Kalau kita masuknya dari Singapura, makanya Singapura investasinya (tercatat) meledak dan prospek masuk melalui Singapura dulu," sambungnya.

Ia mengatakan langkah tersebut tidak dilakukan oleh Rusia saja, tetapi juga Korea Selatan. Tak hanya melalui Singapura, investasi biasanya berputar dulu melalui Hong Kong atau China.

Imam menambahkan, investasi Rusia ke Indonesia lebih banyak masuk dalam industri infrastruktur dan pertambangan. Ia menyebutkan proyek Pertamina Rosneft merupakan salah satu yang terbesar untuk Indonesia.

Menurut data terbaru BKPM, tahun 2022 Rusia memiliki 108 proyek dengan nilai investasi US$ 4,77 juta. Pada tahun 2021, Rusia memiliki 205 proyek dengan nilai investasi US$ 23,20 juta, pada 2020 memiliki jumlah proyek sebanyak 200 proyek dengan total nilai investasi US$ 4,60 juta dan pada 2019 ada 92 proyek dengan nilai investasi US$ 18,41 juta.

Baca Juga: Menteri Bahlil Singgung Kebijakan Larangan Ekspor Nikel di Forum TIIWG G20

Pada tahun 2022, aliran investasi Rusia paling banyak berada di sektor jasa lainnya, yakni 64 proyek dari total 108 proyek. Aliran kedua terbesar berada di sektor perdagangan dan reparasi serta real estate masing-masing 9 proyek.

"Jika menilik langsung, investasi Rusia di Indonesia paling banyak dialirkan ke infrastruktur dan pertambangan. Dan ini termasuk juga dengan pembangunan smelter," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi