BKPM butuh dukungan dari stakeholder lain untuk tarik investor lebih banyak lagi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto mengapresiasi capaian Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di bawah kepemimpinan Bahlil Lahadia.

Sejauh ini BKPM mampu menarik investasi yang sangat signifikan. Di antaranya investor besar seperti  LG Energy Solution, KCC Glass, dan Wavin yang masuk berinvestasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Total nilai investasi ketiga investor tersebut mencapai Rp 142 triliun.

"Saya kira prestasi yang luar biasa, layak diacungi jempol. Beliau mampu membuktikan bahwa di tengah kondisi sulit seperti saat ini karena wabah Covid-19, BKPM mampu menarik minat investasi secara signifikan," kata Bendahara Megawati Institute itu dalam keterangannya, Kamis (18/2).


Menurutnya, dengan masuknya aliran investasi ke Indonesia tentu saja akan berefek positif terhadap perekonomian bangsa.

Baca Juga: Kepala BKPM pastikan KIT Batang siap terima investor tahun ini

"Perekonomian kita akan tergenjot positif dan dampaknya ekonomi masyarakat akan pulih dan tumbuh," ujarnya.

Kendati demikian, Darmadi tetap mengingatkan agar apa yang diraih BKPM mesti dibarengi dengan dukungan atau supporting dari lembaga atau Kementerian lainnya.

"Koordinasi antar lembaga itu mutlak dibutuhkan agar konsolidasi ekonomi dapat tercipta dengan baik, pak Presiden mesti turun tangan dengan memerintahkan Menko Perekonomian membenahi pola koordinasi antar lembaga atau Kementerian. Jangan lagi ada ego sektoral di mana masing-masing lembaga atau Kementerian tidak saling support, kinerja BKPM bagus, tapi koordinasi dan sinergi antara Kementerian dan Lembaga masih Buruk," tegasnya.

Darmadi menegaskan, capaian yang diraih BKPM mesti mendapat dukungan penuh dari instansi lainnya.

"Kita juga kasihan melihat pak kepala BKPM pontang-panting menarik investasi masuk tapi mereka kesulitan untuk melakukan koordinasi antar departemen, ini mesti dibenahi dan lembaga lainnya jangan lagi kedepankan ego sektoral. Saya selalu dengar laporan bahwa investor yang masuk mengeluh soal koordinasi ini," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto