KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat sejak 1 Januari - 1 November 2020 sebanyak 26 perusahaan telah mengajukan fasilitas pengurangan pajak penghasilan atau tax allowance. Jumlah pengaujan insentif tax allowance itu naik dua kali lipat jika dibandingkan dengan tahun 2019 terdapat sebanyak 13 perusahaan yang mengajukan. Sementara, sejak pengajuan insentif investasi tax allowance melalui sistem Online Single Submission (OSS) berlaku efektif mulai 11 Agustus 2020, telah ada 13 pengajuan dari perusahaan.
Adapun pelayanan insentif investasi melalui OSS sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 96/PMK/0.10/2020 tentang Perubahan atas Perubahan PMK Nomor 11/PMK.011/2020 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2019 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang Tertentu dan/atau Daerah-Daerah Tertentu.
Baca Juga: BKPM dukung akselerasi pemulihan ekonomi Jawa Barat Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal BKPM Achmad Idrus mengatakan dengan pengajuan tax allowance melalui sistem OSS, proses evaluasi menjadi lebih cepat, sehingga keputusan pemberian insentif pun lebih pasti dan cepat. Dus, ini yang membuat jumlah pengajuan insentif pajak itu semakin menggeliat. Idrus membeberkan beberapa bidang usaha yang telah mendapatkan tax allowance di tahun 2020 di antaranya berasal dari sektor industri makanan dan minuman, industri kimia dasar, serta industri pembuatan logam dasar bukan besi.
Di sisi lain, kata Indrus, tanpa mengubah persyaratan dan kriteria pemberian fasilitas tax sllowance sebelumnya, proses yang awalnya dilakukan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu), menjadi dilaksanakan oleh Kepala BKPM atas nama Menteri Keuangan.
Baca Juga: Perusahaan garmen Korea Selatan relokasi pabrik dari China ke Pati “Seluruh proses perizinan hingga pengajuan insentif dipusatkan melalui sistem OSS. Kita lihat jumlah pengajuan tax allowance di tahun ini lebih banyak dari tahun lalu. Ini pertanda baik, bahwa perusahaan sudah mulai bisa memanfaatkan fasilitas yang pemerintah berikan,” kata Idrus dalam keterangan resminya yang diterima Kontan.co.id, Senin (2/11). Idrus mengatakan, tax Allowance yang diajukan pada periode 1 Januari - 1 November 2020 berasal dari total nilai rencana investasi sebesar Rp 28,3 triliun. Fasilitas Tax Allowance diberikan kepada 166 bidang usaha dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dan untuk 17 KBLI di berbagai wilayah sesuai sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2019.
Editor: Noverius Laoli