BKPM dorong investor segera masuk ke Manado



MANADO. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tawarkan investasi pariwisata di Manado. Langkah ini sebagai tindak lanjut dari kesepakatan peningkatan investasi antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jin Ping di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) One Belt One Road (OBOR) pekan lalu. Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, Manado merupakan tempat yang strategis untuk dikembangkan dan menjadi hub atau perantara di tempat-tempat wisata wilayah timur. Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke beberapa lokasi wisata di Indonesia timur seperti Raja Ampat, Bali dan lombok, Manado memiliki jarak yang tidak terlalu jauh. "Posisinya (Manado) strategis berbatasan dengan pilipina selatan dan ke Asia Utara," kata Thomas, Rabu (24/5). Dengan letak geografis tersebut, maka Manado sangat layak dan berpotensi untuk dikembangkan. Oleh karenanya, Thomas bergerak cepat untuk mendorong investor untuk masuk dan menggarap proyek ini. Sebelumnya, dalam Manado International Conference on Tourism (Invest Manado) yang diselenggarakan pada 22 Mei-24 Mei telah menghasilkan kesepakatan bisnis senilai US$ 400 juta atau setara dengan Rp 5,2 triliun. Kesepakatan tersebut terdiri dari kerjasama bisnis yakni kerjasama investasi antara Penanaman Modal Asing atau (PMA) Tiongkok dengan perusahaan Indonesia terkait pembangunan di Manado Selatan untuk hotel, apartemen, shopping mall dan diving center senilai US$ 200 juta. Selain itu ada pula perluasan investasi kepada PMA Amerika Serikat terkait akomodasi cottage dan pariwisata di Raja Ampat senilai US$ 200 juta. Thomas mengatakan, kesepakatan bisnis yang dihasilkan merupakan salah satu bukti nyata menggeliatnya investasi di sektor Pariwisata Indonesia. Menteri Pariwisata Arif Yahya menambahkan, agar pengembangan pariwisata di Manado ini cepat berkembang pihaknya mengusulkan dibentuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk sektor pariwisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan