BKPM harap perpres daftar negatif investasi ditandatangani Februari 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berkomitmen terus mendorong pertumbuhan investasi, khususnya foreign direct investment (FDI agar bisa menopang pertumbuhan ekonomi yang saat ini melesu.

Berdasarkan pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 sebesar 5,02%. Pertumbuhan ekonomi tersebut jauh lebih rendah bila dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2018 yang mencapai 5,17%.

Baca Juga: Sentimen positif menyelimuti emiten poultry, simak saham yang layak dikoleksi

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut banyak didorong oleh konsumsi dalam negeri yang juga cenderung melemah. 

Maka dari itu, kata Bahlil, tugasnya adalah meningkatkan realisasi investasi yang dapat menciptakan lapangan kerja.

Baca Juga: Pemerintah pastikan bidang usaha ini masuk ke daftar prioritas investasi

"Karena di tengah ekonomi global yang belum ada tanda-tanda menggembirakan maka kita harus genjot pertumbuhan ekonomi dengan melahirkan substitusi impor dan konsumsi kita tingkatkan dengan daya beli yang kuat," ujar Bahlil usai menjadi pembicara di Mandiri Investment Forum 2020, Rabu (5/2).

Editor: Noverius Laoli