KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan otomotif asal Amerika Serikat, Ford Motor Co, dan perusahaan nikel asal China, Zhejiang Huayou Cobalt, sepakat menandatangani perjanjian investasi (Final Investment Agreement) dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk membangun proyek smelter nikel senilai US$ 4,5 miliar atau sekitar Rp 67,5 triliun. Proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) dengan menggunakan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) ini berlokasi di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Yuliot mengatakan, kerja sama kedua negara tersebut untuk menanamkan modalnya dalam negeri sangat berdampak positif terhadap realisasi investasi di Indonesia ke depannya.
BKPM: Kerjasama AS dan China di Proyek Vale Jadi Bukti Kepercayaan Investor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan otomotif asal Amerika Serikat, Ford Motor Co, dan perusahaan nikel asal China, Zhejiang Huayou Cobalt, sepakat menandatangani perjanjian investasi (Final Investment Agreement) dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk membangun proyek smelter nikel senilai US$ 4,5 miliar atau sekitar Rp 67,5 triliun. Proyek fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) dengan menggunakan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) ini berlokasi di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Yuliot mengatakan, kerja sama kedua negara tersebut untuk menanamkan modalnya dalam negeri sangat berdampak positif terhadap realisasi investasi di Indonesia ke depannya.