JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi penanaman modal di Indonesia selama triwulan kedua (periode April-Juni) tahun 2017 sebesar Rp 170,9 triliun, meningkat 12,7% dari periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 151,6 triliun. Namun demikian, Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, dirinya khawatir dengan prospek ekonomi dan investasi Indonesia pada triwulan tiga dan empat pada tahun ini. Hal itu disebabkan oleh harga komoditas yang cenderung menurun pada kuartal kedua tahun ini. Thomas mengatakan, harga komoditas tahun lalu hingga triwulan pertama 2017 naik 27%. "Bagi negara yang eksposurnya kepada komoditas seperti Indonesia, ini membantu, tetapi triwulan kedua harga komoditas turun lagi. Saya khawatir bisa jadi beban untuk ekonomi dan investasi Indonesia di triwulan III dan IV," jelas Thomas di kantornya, Rabu (26/7).
BKPM khawatirkan prospek ekonomi dan investasi
JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi penanaman modal di Indonesia selama triwulan kedua (periode April-Juni) tahun 2017 sebesar Rp 170,9 triliun, meningkat 12,7% dari periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 151,6 triliun. Namun demikian, Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, dirinya khawatir dengan prospek ekonomi dan investasi Indonesia pada triwulan tiga dan empat pada tahun ini. Hal itu disebabkan oleh harga komoditas yang cenderung menurun pada kuartal kedua tahun ini. Thomas mengatakan, harga komoditas tahun lalu hingga triwulan pertama 2017 naik 27%. "Bagi negara yang eksposurnya kepada komoditas seperti Indonesia, ini membantu, tetapi triwulan kedua harga komoditas turun lagi. Saya khawatir bisa jadi beban untuk ekonomi dan investasi Indonesia di triwulan III dan IV," jelas Thomas di kantornya, Rabu (26/7).