KONTAN.CO.ID - Palu. Kementerian Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melihat China merupakan negara paling agresif untuk berinvestasi hijau di Indonesia. Hal ini diungkapkan Saribua Siahaan, Direktur Promosi Wilayah Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, dan Pasifik BKPM. Antusias dan minat negara-negara asing terhadap investasi lestari di Indonesia cukuplah besar. Salah satunya negara China yang disebut masih melirik-lirik. "Kalau China apapun dia tertarik. Pokoknya kalau investasi di Indonesia itu China sangat agresif. Terutama yang berhubungan dengan sumber-sumber daya alam," ungkap Saribua di Palu, Kamis (22/6). Bicara soal ketertarikan China, Saribua menambahkan bahwa hal ini masih dalam tahap diskusi. Untuk lebih lanjutnya, Dia bilang belum ada detil besaran nilai investasi dan daerah di Indonesia yang disasar China untuk berinvestasi hijau. Baca Juga: Kenaikan Daya Saing RI Bisa Mendongkrak Investasi Selain China, Saribua menilai ada beberapa negara lain yang juga melirik berinvestasi hijau di Indonesia. Sebut saja negara Jerman dan Amerika. "Tetapi masih sebatas lirik-lirik dan tidak bisa kita komunikasikan lebih lanjut," ujarnya. Yang jelas, Saribua meyakini investasi lestari atau investasi hijau menjadi perhatian Pemerintah dimana hal ini memberi manfaat dan nilai positif yang berdampak ke banyak hal. Selain lingkungan, dia bilang tentunya memberi efek terhadap perekonomian dan lapangan pekerjaan baru. "Jadi tidak bisa diukur dari nilai investasi saja. Bayangkan kalau ada investasi besar masuk ke suatu daerah. Berapa UMKM terlibat? Lalu suplai makanan, suplai tenaga kerja, suplai transportasi dan lainnya," tutur Saribua. Baca Juga: BKPM Optimistis Target Investasi Rp 1.400 Triliun pada Tahun 2023 Tercapai
BKPM Lihat Negara Ini Agresif Investasi Hijau di Indonesia
KONTAN.CO.ID - Palu. Kementerian Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melihat China merupakan negara paling agresif untuk berinvestasi hijau di Indonesia. Hal ini diungkapkan Saribua Siahaan, Direktur Promosi Wilayah Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, dan Pasifik BKPM. Antusias dan minat negara-negara asing terhadap investasi lestari di Indonesia cukuplah besar. Salah satunya negara China yang disebut masih melirik-lirik. "Kalau China apapun dia tertarik. Pokoknya kalau investasi di Indonesia itu China sangat agresif. Terutama yang berhubungan dengan sumber-sumber daya alam," ungkap Saribua di Palu, Kamis (22/6). Bicara soal ketertarikan China, Saribua menambahkan bahwa hal ini masih dalam tahap diskusi. Untuk lebih lanjutnya, Dia bilang belum ada detil besaran nilai investasi dan daerah di Indonesia yang disasar China untuk berinvestasi hijau. Baca Juga: Kenaikan Daya Saing RI Bisa Mendongkrak Investasi Selain China, Saribua menilai ada beberapa negara lain yang juga melirik berinvestasi hijau di Indonesia. Sebut saja negara Jerman dan Amerika. "Tetapi masih sebatas lirik-lirik dan tidak bisa kita komunikasikan lebih lanjut," ujarnya. Yang jelas, Saribua meyakini investasi lestari atau investasi hijau menjadi perhatian Pemerintah dimana hal ini memberi manfaat dan nilai positif yang berdampak ke banyak hal. Selain lingkungan, dia bilang tentunya memberi efek terhadap perekonomian dan lapangan pekerjaan baru. "Jadi tidak bisa diukur dari nilai investasi saja. Bayangkan kalau ada investasi besar masuk ke suatu daerah. Berapa UMKM terlibat? Lalu suplai makanan, suplai tenaga kerja, suplai transportasi dan lainnya," tutur Saribua. Baca Juga: BKPM Optimistis Target Investasi Rp 1.400 Triliun pada Tahun 2023 Tercapai