KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, masih ada harapan bagi perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) yakni Tesla, Inc. untuk berinvestasi di Indonesia. Hal ini menindaklanjuti wacana Tesla yang lebih memilih untuk menanamkan modalnya di India daripada Indonesia, sebagaimana dikutip dari Bloomberg pada awal bulan ini. Bahlil bilang, pihaknya bersama dengan Kementerian Koordinasi (Kemenko) Bidang Maritim dan Investasi saat ini masih akan menindaklanjuti rencana investasi Tesla tersebut.
“Namun saya menyampaikan inikan masih nego, tidak ada yang hengkang, kalau hengkang itu kan datang baru pergi ini masih berproses, jadi kalau orang bernegosiasi bisnis deal-deal-an biasa lah pasang surut itu. Dunia belum berakhir, jangan pesimis,” kata dia saat Konferensi Pers Implementasi Undang-Undang Cipta Kerja dalam Kemudahan Berusaha, Rabu (24/2). Bahlil menyampaikan, sebelumnya tarik-ulur investasi juga dilakukan oleh LG Energy Solutition Ltd. Dalam kurung waktu satu tahun, akhirnya LG baru memantapkan diri membangun industri baterai kendaraan listrik terintegrasi dengan nilai investasi sebesar US$ 9,8 miliar. Menurut dia, potensi Tesla menanamkan modalnya di Indonesia, akan tersokong dengan reformasi kemudahan berusaha sebagaimana aturan-aturan yang diterbitkan melalui Undang-Undang (UU) Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, dan aturan pelaksananya. Baca Juga: Bahlil tinjau proyek kawasan IWIP, pastikan penggunaan TKA sesuai aturan Dia juga menekankan, BKPM bersama Kemenko Marves akan melalukan kajian apabila ada kendala yang dialami oleh Tesla selama melakukan penjajakan dan rencana investasi. “Tapi mohon maaf kalau mau akal-akalin pemerintah saja, maka pemerintah harus punya sikap, seperti awal pengusaha tidak boleh mengatur negara, negara juga tidak boleh semena-mena dengan pengusaha, jadi harus ada keseimbangan,” kata Bahlil.