BKPM membidik tujuh sektor investasi Inggris



JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan pihaknya membidik tujuh sektor investasi potensial dari Inggris dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Eropa pekan depan.

Ke tujuh sektor itu yakni industri telekomunikasi, barang konsumsi (consumer goods), energi dari sampah, energi dari ombak laut dan diesel, farmasi (vitamin dan obat-obatan), industri kertas dan industri pertahanan.

"Rencananya perusahaan di sektor-sektor tersebut akan hadir baik dalam forum 'one on one meeting' maupun forum bisnis yang akan menghadirkan kurang lebih 250 pengusaha," kata Franky dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.


Menurut Franky, sektor-sektor yang dibidik merupakan masukan dari berbagai pihak yang terlibat dalam upaya menarik investasi dari Inggris, diantaranya KBRI London, IIPC London, dan tim Marketing Officer wilayah Eropa.

Ia menambahkan, ketujuh sektor tersebut diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap capaian target realisasi investasi tahun ini sebesar Rp594,8 triliun.

Ada pun dalam catatan BKPM realisasi investasi dari Inggris selama pada 2015 mencapai 503 juta dolar AS naik 22,98 persen dari rata-rata investasi pada 2010-2014 yang mencapai 409 juta dolar AS.

Lebih lanjut, Franky mengatakan Inggris merupakan salah satu negara yang memberikan kontribusi cukup signifikan dalam pencapaian target investasi nasional.

"Untuk Periode 2010-2015, Inggris berada di peringkat ke 10 dengan nilai investasi mencapai Rp31 triliun," imbuhnya.

Sementara itu, jika mengacu pada data yang dikeluarkan oleh FDI Times, investasi dari Inggris ke seluruh dunia pada 2015 mencapai 229 miliar dolar AS dari jumlah tersebut yang mengalir ke Indonesia kurang dari 1 persen.

"Inggris masih banyak menanamkan modalnya ke AS, India dan Australia," ujarnya.

Dari jumlah investasi yang digelontorkan Inggris tersebut, lima sektor teratas adalah industri logam, industri telekomunikasi, pertambangan mineral, jasa bisnis, dan properti.

Inggris masuk dalam tujuh negara Eropa yang menjadi prioritas pemasaran investasi BKPM.

Merujuk data BKPM, komitmen investasi dari negara-negara Eropa pada Januari 2016 mencapai Rp 6,53 triliun, naik hampir 10 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp670 miliar.

Kenaikan komitmen investasi Eropa tersebut melanjutkan tren positif 2015, di mana komitmen investasi Eropa sepanjang 2015 mengalami kenaikan 16 persen menjadi Rp 37,3 triliun dibandingkan 2014 sebesar Rp 32,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan