JAKARTA. Badan Koordinasi Pasar Modal (BKPM) optimis realisasi investasi pada tahun ini bakal melebihi target. Kepala BKPM Gita Wirjawan memperkirakan, sampai akhir 2010, realisasi investasi bisa mencapai Rp 200 triliun atau jauh melampaui target tahun ini yang sebesar Rp 160,1 triliun.Hingga 31 September 2010 lalu, realisasi investasi sudah mencapai Rp 149,5 triliun. Khusus pada kuartal III, jumlah penanaman modal yang masuk mencapai Rp 56,7 triliun.Dengan tiga bulan yang tersisa, BKPM yakin investasi yang datang tidak jauh beda dengan sebelumnya. "Bisa jadi lebih besar lagi," kata Kepala BKPM Gita Wirjawan, usai penyerahan penghargaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Kamis (4/11).Bukan hanya melampaui target, Gita juga yakin investasi itu akan mengarah ke luar Jawa. Saat ini, nilai penanaman modal di luar Jawa hanya berkisar 20% saja. Gita yakin angka tersebut bisa naik. Gita menambahkan, investor yang akan masuk masih didominasi dari Asia diantaranya, Korea, Jepang, Taiwan, dan China. "Umumnya masih di sektor sumber daya alam," jelas Gita.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
BKPM optimistis investasi capai Rp 200 triliun
JAKARTA. Badan Koordinasi Pasar Modal (BKPM) optimis realisasi investasi pada tahun ini bakal melebihi target. Kepala BKPM Gita Wirjawan memperkirakan, sampai akhir 2010, realisasi investasi bisa mencapai Rp 200 triliun atau jauh melampaui target tahun ini yang sebesar Rp 160,1 triliun.Hingga 31 September 2010 lalu, realisasi investasi sudah mencapai Rp 149,5 triliun. Khusus pada kuartal III, jumlah penanaman modal yang masuk mencapai Rp 56,7 triliun.Dengan tiga bulan yang tersisa, BKPM yakin investasi yang datang tidak jauh beda dengan sebelumnya. "Bisa jadi lebih besar lagi," kata Kepala BKPM Gita Wirjawan, usai penyerahan penghargaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Kamis (4/11).Bukan hanya melampaui target, Gita juga yakin investasi itu akan mengarah ke luar Jawa. Saat ini, nilai penanaman modal di luar Jawa hanya berkisar 20% saja. Gita yakin angka tersebut bisa naik. Gita menambahkan, investor yang akan masuk masih didominasi dari Asia diantaranya, Korea, Jepang, Taiwan, dan China. "Umumnya masih di sektor sumber daya alam," jelas Gita.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News