JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis arus investasi dalam negeri akan meningkat seiring diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun depan. Keyakinan ini didasari persepsi positif kalangan pelaku usaha terhadap potensi investasi di Indonesia yang terlihat dari survei Price Waterhouse Coopers (PwC) yang dirilis dalam pelaksanaan KTT APEC (16/11) lalu. Survei tersebut menempatkan Indonesia sebagai tujuan investasi favorit nomor dua, setelah China. Indonesia berada di atas negara ASEAN lainnya terutama Vietnam, Malaysia dan Singapura.
Kepala BKPM, Franky Sibarani menjelaskan, hasil survei tersebut sejalan dengan data FDI Markets Financial Times, di mana pada kuartal III 2015, FDI yang masuk ke Indonesia tertinggi di ASEAN, yakni sebesar US$ 20,96 miliar atau 29,12%. Setelah diikuti Vietnam US$ 14,06 miliar atau 19,54% dan Myanmar US$ 9,22 miliar atau 12,81%. "Saat ini pemerintah berusaha keras untuk mengkonversi persepsi positif terhadap investasi ke Indonesia ini ke dalam realisasi investasi, sehingga memberikan dampak positif terhadap perekonomian. Salah satunya dengan menyusun Panduan Investasi untuk mengakomodir dan memberikan kepastian hukum terhadap sektor-sektor usaha yang baru berkembang," ujar Franky dalam keterangan resmi, Sabtu (21/11). Beberapa sektor yang tengah dibahas yakni sektor pemakaman, senior living dan ekonomi digital. Franky menilai, panduan investasi yang jelas bisa meningkatkan daya saing investasi sebuah negara. Ia mencontohkan, Myanmar yang secara tegas menyebutkan seluruh sektor usaha dapat dimasuki oleh investor asing, kecuali sektor distribusi. " Indonesia pun akan memperjelas panduan investasinya, terutama sektor mana yang dibuka untuk asing dan mana yang tidak,” jelas Franky. Di antara negara-negara ASEAN yang menjadi saingan berat Indonesia sebagai negara tujuan investasi adalah Vietnam dan Myanmar.
Indonesia dan Vietnam selalu bersaing ketat dalam menarik outward investment dari tujuh negara mitra ASEAN, yaitu Amerika Serikat, Jepang, Korea, China, Australia, Selandia Baru dan India. Selain menarik investasi ke Indonesia, menghadapi MEA, BKPM juga memberikan dukungan terhadap investor dari Indonesia yang menanamkan modalnya di luar negeri, termasuk di negara-negara ASEAN. Dukungan diberikan dalam bentuk fasilitasi dan pendampingan dalam proses outward investment tersebut Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri