BKPM Sambut Positif Kucuran Investasi Jerman di Pabrik Beiersdorf Indonesia



KONTAN.CO.ID - MALANG. Kementerian Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan Indonesia telah memenuhi standar investor asal Jerman untuk menanamkan investasinya.

Ditemui dalam acara peresmian perluasan pabrik Beiersdorf Indonesia di Kabupaten Malang, Deputi Bidang Promosi BKPM Nurul Ichwan menuturkan langkah investasi ini berpotensi menjadikan Indonesia sebagai hub (pusat kegiatan) untuk pasar kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.

"Investor asal Jerman merupakan salah satu investor paling strict (ketat) untuk masuk ke negara manapun. Jadi, kalau investor Jerman sudah masuk, itu berarti banyak sebab perusahaan Jerman itu pertimbangannya paling detail," ujarnya saat ditemui di Malang, Selasa (30/5).


Baca Juga: Ekspansi Pabrik, Beiersdorf Indonesia Targetkan Peningkatan Produksi 240%

Dalam catatan BKPM, realisasi investasi Jerman ke Indonesia mencapai USD195,5 juta. Jerman masuk dalam Top 5 negara Amerika dan Eropa dengan investasi tertinggi di RI. Dia meyakini Jerman akan terus berkontribusi besar dalam mewujudkan target realisasi investasi Rp1.400 triliun tahun 2023.

Melalui perluasan pabrik yang dilakukan Beiersdorf Indonesia, BKPM mengapresiasi tambahan investasi tersebut dan berharap nilainya bisa bertambah lagi.

Sri Endang Novitasari, Direktur Bidang Promosi BKPM menambahkan, tren green economy biasanya menjadi salah satu pertimbangan dan tuntutan penting yang dilihat sebelum memutuskan untuk melakukan investasi.

"Saat ini tentu saja seperti yang disampaikan, tuntutan global untuk  bisa melakukan green economy, beberapa hal yang mereka harapkan bisa juga dilakukan di Indonesia agar bisa menembus kembali pasar Eropa adalah penggunaan energi terbarukan seperti penggunaan listriknya. Mereka selalu tekankan menggunakan energi terbarukan," paparnya.

Sebagai informasi, perusahaan produsen kebutuhan kosmetik dan perawatan tubuh PT Beiersdorf Indonesia telah memperluas pabriknya di Malang dengan total investasi mencapai €25 juta atau setara dengan Rp400,7 miliar.

Pada tahun fiskal 2022, perusahaan yang berbasis di Hamburg ini mencatat penjualan sebesar €8,8 miliar dan hasil operasional (EBIT) sebesar €1,2 miliar. Beiersdorf telah menyerap tenaga kerja hingga 20.000 karyawan di seluruh dunia.

Baca Juga: Produsen Nivea, Beiersdorf Indonesia, Meresmikan Perluasan Pabrik di Malang

Dengan perluasan pabrik yang dilakukan ini, Beiersdorf Indonesia menargetkan peningkatan kapasitas produksi 240% di akhir 2023.

Tak hanya itu pihaknya menargetkan kapasitas produksi tahun ini akan mencapai angka 96 juta-106 juta pieces produk secara keseluruhan, dari sebelumnya 87 juta pieces produk pada 2022.

Sebagai informasi, pabrik Beiersdorf Indonesia 100% memproduksi Nivea untuk domestik. Sementara, untuk produk Hansaplast sebanyak 88% domestik dan 12% diekspor ke ASEAN dan Timur Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto