JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi penanaman modal di Indonesia selama triwulan kedua (April-Juni) tahun 2017 sebesar Rp 170,9 triliun. Jumlah itu meningkat 12,7% dari periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 151,6 triliun. Kepala BKPM, Thomas Lembong mengatakan, dari realisasi investasi triwulan II ada peningkatan sebaran investasi di luar Jawa. Menurutnya, sebaran investasi di luar Jawa semakin meningkat menjadi Rp 79,7 triliun atau setara 46,6% dari total investasi dibandingkan triwulan II tahun 2016 yang hanya sebesar 45,9%. Menurut Thomas, pengembangan smelter adalah kontributor yang cukup besar dari jumlah nominal investasi di daerah yang kaya mineral sehingga smelter cenderung meningkatkan investasi di luar Jawa. Selain itu, hal ini juga menumbuhkan investasi dalam pengolahan mineral dan membantu mengangkap nilai tambah.
BKPM: Sebaran investasi di luar Jawa meningkat
JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi penanaman modal di Indonesia selama triwulan kedua (April-Juni) tahun 2017 sebesar Rp 170,9 triliun. Jumlah itu meningkat 12,7% dari periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 151,6 triliun. Kepala BKPM, Thomas Lembong mengatakan, dari realisasi investasi triwulan II ada peningkatan sebaran investasi di luar Jawa. Menurutnya, sebaran investasi di luar Jawa semakin meningkat menjadi Rp 79,7 triliun atau setara 46,6% dari total investasi dibandingkan triwulan II tahun 2016 yang hanya sebesar 45,9%. Menurut Thomas, pengembangan smelter adalah kontributor yang cukup besar dari jumlah nominal investasi di daerah yang kaya mineral sehingga smelter cenderung meningkatkan investasi di luar Jawa. Selain itu, hal ini juga menumbuhkan investasi dalam pengolahan mineral dan membantu mengangkap nilai tambah.