BKPM Sebut VinFast Masih Cari Lokasi yang Pas Untuk Investasi Mobil Listrik



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast, berencana berinvestasi sekitar US$ 1,2 miliar atau setara Rp 18,36 triliun (acuan kurs Rp 15.300 per dolar AS) di pasar Indonesia dalam jangka panjang. Pernyataan ini telah diungkapkan VinFast kepada bursa saham AS.

Dari total investasi tersebut, sebanyak US$ 200 juta atau setara Rp 3,06 triliun akan digunakan VinFast untuk membangun pabrik di Indonesia.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nurul Ichwan menyampaikan, VinFast belum menentukan lokasi atau kawasan industri mana yang akan dituju.


Baca Juga: Sejumlah Produsen Mobil Listrik akan Masuk ke Indonesia, Begini Komentar Gaikindo

“Lokasi investasi VinFast masih belum mereka pastikan, masih mencari-cari yang pas,” tutur Nurul kepada Kontan.co.id, Senin (19/9).

Adapun, mengutip laporan Reuters, target produksi pabrik VinFast di Indonesia adapah pada 2026 dengan output produksi 30.000--50.000 unit setiap tahun.

Ketertarikan VinFast untuk melakukan investasi lantaran negara ini memiliki jumlah penduduk besar mencapai 270 juta jiwa dan merupakan salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia.

Baca Juga: Indonesia Asks China's Geely to Help Build Homegrown EV by 2026

Selain itu, Indonesia juga sedang berupaya menarik produsen kendaraan listrik global berbekal daya tarik bahwa negara ini memiliki pasokan nikel melimpah sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.

Pabrik di Indonesia ini akan menjadi pabrik VinFast yang ketiga selain pabrik utama mereka di kota Haiphong, Vietnam bagian utara dan pabrik baru perusahaan tersebut di North Carolina, AS, yang dijadwalkan akan beroperasi pada tahun 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli