TANGERANG. Kekecewaan Jepang atas keputusan pemerintah menunjuk investor China sebagai pemenang tender proyek kereta api cepat bisa jadi berimbas pada investasi Jepang kepada Indonesia. Menurut catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Semester I-2015, total realisasi investasi Jepang di Indonesia ada peringkat ketiga sebesar US$ 1,6 miliar atau 11,3% dari total realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA). Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis mengungkapkan, untuk masalah ini Jepang harus bisa berpikir dengan positif, pasalnya masih banyak proyek yang bisa digarap di Indonesia. “Proyek kan tidak ini saja, masih ada pembuatan jalan tol atau proyek lainnya,” ujar Azhar kepada KONTAN, Senin(5/10). Azhar juga mengungkapkan, hingga saat ini belum ada investor asal Jepang yang berniat menarik investasinya. “Tidak mungkin semudah itu menarik investasi, kalo sudah bangun pabrik kan tidak mungkin ditarik kembali,” ujar Azhar.
BKPM: Selain kereta, Jepang bisa garap proyek lain
TANGERANG. Kekecewaan Jepang atas keputusan pemerintah menunjuk investor China sebagai pemenang tender proyek kereta api cepat bisa jadi berimbas pada investasi Jepang kepada Indonesia. Menurut catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Semester I-2015, total realisasi investasi Jepang di Indonesia ada peringkat ketiga sebesar US$ 1,6 miliar atau 11,3% dari total realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA). Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis mengungkapkan, untuk masalah ini Jepang harus bisa berpikir dengan positif, pasalnya masih banyak proyek yang bisa digarap di Indonesia. “Proyek kan tidak ini saja, masih ada pembuatan jalan tol atau proyek lainnya,” ujar Azhar kepada KONTAN, Senin(5/10). Azhar juga mengungkapkan, hingga saat ini belum ada investor asal Jepang yang berniat menarik investasinya. “Tidak mungkin semudah itu menarik investasi, kalo sudah bangun pabrik kan tidak mungkin ditarik kembali,” ujar Azhar.