KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, sinkronisasi regulasi memiliki peran penting untuk menaikkan peringkat kemudahan berusaha di Indonesia. Pasalnya, tidak dipungkiri saat ini banyak aturan yang saling tumpang tindih dan menyebabkan terganjalnya investasi. Khususnya di pemerintah pusat dan daerah. "Sinkronisasi aspek yg penting untuk meningkatkan peringkat Indonesia di indeks EODB (ease of doing business), karena memang tidak nyambungnya aturan pusat dan daerah, masing-masing daerah itu beda-beda semua," katanya usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Perekonomian, Rabu (6/2). Maka itu, saat ini pemerintah sedang mengkaji untuk membuat lembaga khusus yang bertugas sinkronisasi regulasi. Apalagi, lanjut Thomas , masalah regulasi saat ini cenderung tidak ramah terhadap UKM. Untuk menilai EODB ini biasanya World Bank melihat bagaimana kemudahan UKM untuk berusaha.
BKPM: Sinkronisasi mengambil peran penting dalam EODB
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, sinkronisasi regulasi memiliki peran penting untuk menaikkan peringkat kemudahan berusaha di Indonesia. Pasalnya, tidak dipungkiri saat ini banyak aturan yang saling tumpang tindih dan menyebabkan terganjalnya investasi. Khususnya di pemerintah pusat dan daerah. "Sinkronisasi aspek yg penting untuk meningkatkan peringkat Indonesia di indeks EODB (ease of doing business), karena memang tidak nyambungnya aturan pusat dan daerah, masing-masing daerah itu beda-beda semua," katanya usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Perekonomian, Rabu (6/2). Maka itu, saat ini pemerintah sedang mengkaji untuk membuat lembaga khusus yang bertugas sinkronisasi regulasi. Apalagi, lanjut Thomas , masalah regulasi saat ini cenderung tidak ramah terhadap UKM. Untuk menilai EODB ini biasanya World Bank melihat bagaimana kemudahan UKM untuk berusaha.